Home / Otoritas / Bank Indonesia / BPS : Inflasi Desember 2022 Capai 0,66 Persen, Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terakhir

BPS : Inflasi Desember 2022 Capai 0,66 Persen, Tertinggi Dalam Tiga Tahun Terakhir

MarketNews.id Laju Inflasi di bulan Desember biasanya relatif lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya. Seperti diketahui, setiap bulan Desember terjadi peningkatan permintaan yang biasa terjadi saat liburan sekolah, perayaan Natal dan libur akhir tahun. Meskipun begitu Desember 2022, tingkat inflasi sebesar 0,66 persen merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Pada Desember 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan (month to month/ mtom) dan inflasi secara tahunan sebesar 5,51 persen (year on year/ yoy).

Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara bulanan adalah dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Inflasi dari kelompok ini adalah 1,57 persen dengan andil mencapai 0,40 persen.

Kemudian dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,63 persen. Andil terhadap inflasi secara total di bulan Desember 2022 adalah 0,12 persen. Lalu dari kelompok transportasi dengan besaran inflasi sebesar 0,45 persen dan andil 0,06 persen.

“Inflasi pada Desember ini adalah inflasi musiman karena adanya kenaikan permintaan yang biasa terjadi saat liburan sekolah, natal dan tahun baru. Ini adalah siklus bulanan,” ujar Margo dalam konferens pers virtual, Senin 2 Januari 2023.

Menilik ke belakang, inflasi pada Desember 2019 mencapai 0,34 persen. Kemudian pada Desember 2020 inflasi sebesar 0,45 persen. Lalu inflasi pada Desember 2021 yaitu 0,57 persen. Sehingga inflasi pada Desember 2022 ini menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan tiga periode ke belakang.

Sementara itu secara tahunan pemicu terjadinya inflasi full year di sepanjang tahun 2022 juga disebabkan oleh tiga kelompok pengeluaran tersebut. Inflasi tahunan untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau adalah 5,83 persen dengan andil 1,51 persen.

Lalu dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,78 persen dengan andil 0,74 persen. Sementara dari kelompok transportasi dengan besaran inflasi sebesar 15,26 persen dan andilnya 1,84 persen.

“Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara year on year adalah bensin, bahan bakar rumah gangga, tarif angkutan udara, rokok kretek filter, beras, telor ayam ras dan kontrakan rumah,” sambungnya.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *