MarketNews.id Jasnita Telekomindo Tbk (JAST), tuntaskan pembelian saham Innovax Call Centre Pte Ltd, dengan membeli perusahaan asal Singapura ini, JAST jadi pemegang saham pengedali perusahaan jasa call center. Dimana jasa call center ini juga akan jadi bagian bisnis perseroan untuk dikembangkan di dalam negeri.
PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) jadi menguasai 90,91% saham PH1 Innovax Call Center Pte Ltd dari sebelumnya hanya 45,45%.
“Pada 29 Desember 2022, PT Jasnita Telekomindo Tbk telah menyelesaikan pembelian saham PH1 Innovax Call Center Pte Ltd,” jelas Direktur Utama JAST Yentoro dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa 3 Januari 2023.
Dia menjelaskan, penyelesaian transaksi itu dilakukan melalui pembelian 50.500 saham PH1 Innovax dari UBM Engineering Services Pte Ltd atau dengan persentase sebesar 9,09%. Nilai pembeliannya 139.130 dolar Singapura.
Selain itu, JAST juga membeli lewat pembelian 202.000 saham PH1 Innovax yang dimiliki Innovax Systems Pte Ltd atau 36,36% dengan nilai pembelian 556.522 dolar Singapura.
“Dengan adanya transaksi ini sehingga susunan pemegang saham PH1 Innovax Call Center menjadi Jasnita Telekomindo 90,91 persen dan Leo Ann Boon 9,09 persen” jelas Yentoro.
Dia menambahkan, perseroan memiliki 90,91% saham dalam PH1 Innovax Call Center, dari sebelumnya sebesar 45,45%, dan akan menjadi pengendali dalam PH1 Innovax Call Center.
“Dari sisi keuangan, laporan leuangan PH1 Innovax Call Center PTE LTD akan dikonsolidasikan kepada perseroan,” imbuh Yentoro.
Lebih jauh, dia menyatakan, PH1 Innovax Call Center merupakan perusahaan yang bergerak di bidang call center , yang diharapkan perseroan mendapatkan transfer knowledge dari praktik pelaksanaan call center di Singapura.
Seperti diketahui JAST menargetkan pendapatan 2023 dapat menembus angka Rp 160 miliar dan laba Rp 5 miliar. Target tersebut, salah satunya akan dicapai dengan cara merambah bisnis smart city melalui pengembangan smart light, smart meter, aplikasi Jasgrid, panggilan darurat 112, hingga command center management. Perluasan bisnis smart city ini merupakan pengembangan kegiatan usaha jasa sistem komunikasi data yang sudah tertera dalam anggaran dasar perseroan sebelumnya.
Adapun hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan Rp 52,32 miliar dan rugi bersih Rp 7,57 miliar.
Strategi bisnis lainnya yang disiapkan perseroan adalah pengembangan Jascloud yang saat ini dalam proses diterapkan di UOB Jakarta, UOB Spanyol, dan UOB Eropa. Yentoro mengatakan, layanan mereka telah merambah perusahaan properti, contohnya PT Nusa Kirana Real Estate dan Apartemen Taman Anggrek.
Dalam rencana kerja tahun depan, emiten telekomunikasi ini juga berencana menawarkan layanan call center ke pihak swasta dan e-commerce, dari sebelumnya hanya ke BUMN dan instansi pemerintah. Layanan panggilan darurat 112 juga ditargetkan tersedia di 140-200 kota atau meningkat sekitar 40% dari total titik pengaplikasian tahun ini.