MarketNews.id Mulai besok, Kamis 8 Desember 2022 PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melepas surat utang dalam bentuk Negotiable Certificate of Deposit (NCD) berdenominasi rupiah dan dolar AS. Masing-masing Rp2,5 triliun dan USD31,5 juta. Penjualan NCD di atas dimaksudkan emiten bank BUMN ini untuk menambah modal guna penyaluran kredit buat nasabah.
Guna memperkuat struktur pendanaan perbankan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) siap untuk menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) berdenominasi rupiah dan dolar AS yang masing-masing sebesar Rp2,5 triliun dan USD31,5 juta.
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ), Rabu 7 Desember 2022, BBNI telah mendaftarkan rencana penerbitan NCD Rupiah BNI-2022 senilai Rp2,5 triliun dan NCD USD BNI-2022 Rp31,5 juta.
NCD Rupiah BNI-2022 akan terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A senilai Rp1 triliun bertenor 6 bulan dengan tingkat diskonto 5,9 persen per tahun. Sedangkan, Seri B senilai Rp500 miliar bertenor 9 bulan dengan diskonto 6 persen dan Seri C senilai Rp1 triliun bertenor setahun dengan tingkat diskonto 6,2 persen per tahun.
Adapun satuan perdagangan masing-masing seri NCD Rupiah tersebut adalah Rp10 miliar. Tanggal jatuh tempo Seri A pada 6 Juni 2023, Seri B pada 5 September 2023 dan Seri C pada 8 Desember 2023.
Sementara itu, NCD USD BNI-2022 senilai USD31,5 juta hanya memiliki satu seri bertenor 6 bulan, dengan tingkat diskonto 4,25 persen per tahun, satuan perdagangannya senilai USD700 ribu dan jatuh tempo pada 6 Juni 2023.
Rencananya, NCD Rupiah dan NCD USD tersebut akan didistribusikan secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 8 Desember 2022. Bertindak sebagai join arrangers dalam penerbitan surat utang ini adalah PT BNI Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT BCA Sekuritas.