Home / Korporasi / BUMN / Abis Dapat PMN Rp7, 5 Triliun, GIAA Siap Rightissue Dan Privat Placement

Abis Dapat PMN Rp7, 5 Triliun, GIAA Siap Rightissue Dan Privat Placement

MarketNews.id Nikmat mana lagi yang akan dibantah oleh PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), setelah alami kerugian hingga nyaris dipailitkan oleh Obligor dan lessor pesawat. Kuartal III tahun ini sinyal positif kinerja perusahaan penerbangan milik Pemerintah sudah mulai tampak. Mulai dari batalnya kepailitan GIAA, berlanjut dengan kesediaan Pemerintah menambah modal, hingga kerelaan obligor dan lessor alami restrukturisasi utang, hingga pengembalian pesawat yang tidak produktif dan tidak menguntungkan.

Semua langkah positif di atas, belum membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) serta-merta membuka suspensi saham GIAA. Masih banyak yang perlu diketahui oleh BEI buat langkah selanjutnya yang perlu di paparkan oleh perseroan ke depan selain rencana rights issue dan privat placement.

Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan akan berupaya maksimal memperbaiki kinerja dan fundamentalnya agar sanksi suspensi yang dijatuhkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa segera dicabut.

Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa suspensi saham perseroan diakui sudah sangat lama dan hal itu dinilainya tidak adil. Saham GIAA digembok BEI sejak 18 Juni 2021 di seluruh pasar. Dia berharap suspensi dapat segera dicabut sehingga harga saham perseroan bisa kembali perform lagi.

“Saya sendiri punya harapan besar bahwa dalam satu dua hari ini persyaratan bisa dipenuhi dan kita akan sampaikan ke otoritas untuk memperkenankan mereka membuka suspensi,” ujar Irfan dalam publik ekspose virtual, Selasa 27 Desember 2022.

Untuk mempercepat suspensi dibuka, Manajemen akan melakukan serangkaian aksi korporasi salah satunya penerbitan sukuk baru. Selain itu perseroan akan menyampaikan kinerja operasional secara transparan kepada publik.

“Meski disuspensi lama tapi ini juga baik bagi kita semua sehingga kita punya fundamental yang baik ketika suspensi dibuka,” ulasnya.

Sebelumnya manajemen GIAA segera melakukan aksi korporasi berupa right issue dan private placement setelah menerima penanaman modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun.

Menurut Irfan Setiaputra right issue dan private placement ini akan dilakukan sebagai upaya perseroan meleverage PMN yang telah diterimanya dalam rangka perbaikan kinerja keuangan.

“Minggu lalu kita resmi menerima PMN sebesar Rp7,5 triliun dan sudah masuk ke kas kita. Selanjutnya kita akan menyelenggarakan right issue dan private placement dan lainnya,” ujar Irfan.

Untuk penambahan modal melalui rights issue, rencananya GIAA akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 68,07 miliar saham atau setara 262,97 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor saat ini. Adapun harga pelaksanaan minimal yaitu Rp182 per saham. Dari aksi korporasi ini perseroan berpotensi menerima dana sebesar Rp12,38 triliun.

Kemudian untuk aksi korporasi berupa private placement dilakukan untuk mengkonversi utang perseroan. Rencananya jumlah saham baru yang diterbitkan paling banyak 22,97 miliar saham atau senilai maksimal Rp4,2 triliun.

“Kami juga berharap seluruh proses homologasi bisa kita selesaikan dalam beberapa hari kedepan sehingga komitmen kami dalam menjalankan hasil PKPU bisa kita laksanakan dengan sebaik – baiknya,” pungkas dia.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *