MarketNews.is Pelemahan perdagangan saham pekan lalu masih berlanjut. Hampir semua indikator perdagangan alami penurunan kecuali data rata rata volume transaksi harian menguat 0,56 persen. Pekan Depan, sebagian besar analis menilai pelemahan masih akan berlanjut. Meskipun begitu, kecenderungan transaksi akan meningkat lantaran beberapa emiten sudah ada yang mempublikasikan kinerja keuangan terbarunya.
Selama sepekan terakhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 3-7 Oktober 2022, rata-rata nilai transaksi harian merosot 7,12 persen menjadi Rp12,92 triliun dari Rp13,91 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan saham di BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu 9 Oktober 2022 kinerja negatif juga terjadi pada data rata-rata frekuensi transaksi harian yang mengalami pelemahan 1,08 persen menjadi 1.224.595 kali dibanding sepekan sebelumnya, yakni 1.238.025 kali per hari.
Bahkan, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) saat penutupan akhir pekan ini menyusut 0,2 persen ke level 7.026 dibandingkan posisi akhir pekan sebelumnya yang berada di 7.040.
Sehingga, nilai kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan lalu hanya senilai Rp9.234,68 triliun atau mengalami penurunan 0,04 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya, yakni Rp9.238,09 triliun.
Namun demikian, data rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir terpantau menguat 0,56 persen menjadi 23,42 miliar saham dari Rp23,29 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat 7 Oktober 2022 investor asing mencatatkan nilai jual beli bersih Rp1,3 triliun. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 7 Oktober 2022, investor asing membukukan nilai beli bersih Rp72,94 triliun.
Selama sepekan terakhir, BEI menerima satu pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III-2022 sebesar Rp1,66 triliun yang diterbitkan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).
Maka, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 7 Oktober 2022 menjadi 101 emisi dari 74 emiten, dengan nilai emisi Rp126,69 triliun.
Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi 514 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp459,1 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 173 seri, dengan nilai nominal Rp5.027,67 triliun dan sebesar USD411,08 juta. Sementara itu, jumlah Efek Beragun Aset sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,16 triliun.