MarketNews.id Pemegang konsesi batubara belakangan ini terus mendulang keberuntungan dari meningkatnya harga jual batubara di pasar ekspor. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga semester pertama tahun ini menjual batubara dengan ASP USD108 per ton. Sementara Pemerintah telah menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) sebesar USD330,97 per ton pada Oktober 2022 ini.
Merespons kenaikan harga batubara acuan (HBA) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) ke USD330,97 per ton pada Oktober 2022, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menaikkan target harga jual rata-rata (ASP) hingga USD125 per ton tahun ini.
Emiten batu bara itu pada semester pertama tahun 2022 ini, menjual batubara dengan ASP USD108 per ton. “Kami menargetkan rata-rata harga jual batubara meningkat,” ujar Direktur dan Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava, seperti dikutp bisnis.com.
Menurutnya BUMI akan meningkatkan ASP secara bertahap pada kuartal III dan IV 2022. Kenaikan tersebut ditargetkan bisa mencapai 108,62 persen, dari USD58 per ton pada 2021 menjadi USD125 per ton tahun ini. Sejauh ini, Dileep mengatakan, cadangan dan produksi BUMI terkendala fenomena La Nina yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan.
Seperti diketahui, pada semester pertama tahun ini, BUMI baru berhasil menambang batubara sebanyak 34,5 juta ton, turun 14 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 40,1 juta ton. Penjualan batubara pada paruh pertama tahun ini juga turun 16 persen dari tahun lalu 40,2 juta ton, menjadi 33,8 juta ton.
Namun demikian, dalam kurun waku tersebut ASP batubara BUMI melesat hingga 92 persen, dari USD56,2 per ton menjadi USD108 per ton. Dengan memperhatikan kondisi tersebut, BUMI menurunkan target produksi tahun ini menjadi sekitar 70-78 juta ton.
Dileep memperkirakan harga batubara masih akan tetap tinggi dengan adanya berbagai sentimen global, termasuk pengoperasian kembali pembangkit batubara di Eropa. Optimisme manajemen BUMI sebenarnya sudah terbaca oleh pelaku bursa. Tidak heran belakangan ini harga saham emiten tambang batubara dan turunannya terus bergerak positif mengikuti harga batubara dunia.