Home / Otoritas / Bank Indonesia / Kawasan Industri Batang, Transformasi Alas Roban Menuju Industri Modern

Kawasan Industri Batang, Transformasi Alas Roban Menuju Industri Modern

Marketnews.id Alas Roban bak legenda di jalur pantai utara (pantura) Jawa. Jalan menanjak dan berliku di kawasan hutan jati di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, itu terkenal keangkerannya. Berbagai kisah horor beredar di masyarakat. Mulai dari tempat membuang mayat hingga tempat buang jin. Alas Roban pun menjadi legenda sebagai jalur paling angker di Jawa Tengah.

Sejak Tol Jawa tersambung, Alas Roban kian memudar. Penglaju di jalur pantura lebih suka memilih jalan tol mulus di sisi utaranya.
Keangkeran Alas Roban, Senin 03 Oktober 2022, lalu benar-benar meredup. Berjarak 10 kilometer sebelum Alas Roban ke arah Kota Batang, sebuah legenda baru muncul. Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) atau Grand Batang City.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meresmikan groundbreaking pabrik pipa terbesar di Asia Tenggara milik Group Global Orbia asal Meksiko dan Wavin B.V. asal Belanda. Selain Wavin, saat ini ada 10 perusahaan dalam proses konstruksi. “Masuknya investasi di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Batang akan tercipta lapangan kerja yang tidak kecil,” tegas Jokowi.

Wavin memang tidak sendirian. Saat ini Cosmos Ink (Korea Selatan) bergerak di industri tinta, KCC Glass (Korsel) industri kaca, Window Shutters (Inggris) industri frame jendela, dan Yih Quan (Taiwan) di industri alas kaki juga tengah melakukan konstruksi.

Untuk perusahaan lokal saat ini Jayamas Medica Industri/One Med bergerak di industri alat Kesehatan, Interskala Medika industri alat Kesehatan, Rumah Keramik industri keramik, Tawada Healthcare industri alat kesehatan dan Unipack Plasindo di industri bahan plastik PVC juga sedang melakukan konstruksi.

Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT KITB menyatakan siap membantu Wavin mewujudkan rencana investasinya. Mulai proses desain, pemilihan kontraktor, hingga penyediaan sumberdaya manusia, bersinergi dengan perusahaan BUMN dan kementrian terkait.

Sejatinya wajar jika kini KITB banyak dilirik investor. KIT Batang, yang kerap disebut Grand Batang City, memang dirancang dengan konsep modern, smart dan green. Memiliki areal seluas 4.300 hektar KITB dibagi menjadi 3 cluster industri, perumahan dan innovation center.

Grand Batang City, menurut Direktur Operasi dan Teknik I Made Kartu, dirancang sebagai kawasan industri terpadu dengan pelayanan menyeluruh. Mulai penyediaan infrastruktur logistik dengan akses langsung menuju Tol Trans Jawa dan Jalur Nasional Pantura, termasuk di dalam rencana pengembangan Dry Port dan Pelabuhan Jetty yang akan menjadi feeder untuk Pelabuhan Patimban maupun Pelabuhan Tanjung Mas.

Kementerian PUPR pun telah menyelesaikan seluruh infrastruktur jalan sepanjang 50 km yang dibangun meliputi seluruh cluster industri KIT Batang seluas 3.100 Ha.
Karenanya wajar jika saat ini ada 20 perusahaan baik itu PMA maupun PMDN yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di KIT Batang dengan total lahan sebesar 1.100 ha.

Harapan Jokowi menjadikan Grand Batang City sebagai The Capital of Industrial Estate in Asia kini mulai menampakkan wujud sekaligus mentransformasi keangkeran Alas Roban menjadi masa depan industri Tanah Air.

Check Also

Sri Mulyani : Defisit APBN 2024, Lebih Kecil Dari Prediksi Awal, Bekal Kuat 2025

MarketNews.id- Menteri Keuangan RI,  Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN 2024 ditutup dengan jauh lebih baik …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *