Home / Otoritas / Bank Indonesia / BPS : Inflasi Bulanan September Capai 1,17 Persen, Tahunan 5,95 Persen

BPS : Inflasi Bulanan September Capai 1,17 Persen, Tahunan 5,95 Persen

Kenaikan harga BBM jadi biang keladi penyebab tingginya inflasi sepanjang bulan September 2022. Jenis BBM Pertalite memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,89 persen. Beruntungnya, kelompok makanan, minuman dan tembakau justru meredam hingga terjadi deflasi pada kelompok ini. Selain itu, beberapa produk holtikultura dibeberapa sentra produksi alami panen raya hingga suplai cukup.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen month to month. Sementara secara tahunan pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 5,95 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan, pemicu terjadinya inflasi yang paling besar berasal dari kelompok pengeluaran transportasi. Pada kelompok ini, inflasi yang terjadi sebesar 8,88 persen dengan andil terhadap inflasi bulanan sebesar 1,08 persen.


Dijelaskannya bahwa komoditas penyebab inflasi yang tinggi pada kelompok transportasi adalah kenaikan harga BBM. Jenis BBM bensin (pertalite) andil terhadap inflasi sebesar 0,89 persen, angkutan dalam kota 0,09 persen, solar 0,03 persen. Selain itu juga kenaikan tarif angkutan kendaraan dengan rentang andil inflasi 0,01 – 0,03 persen.


“Pendorong utama inflasi pada September adalah komponen harga yang diatur pemerintah (seperti BBM). Ini didorong oleh kenaikan tarif angkutan paska penyesuaian harga BBM,” kata Margo dalam konferensi pers, Senin 3 Oktober 2022.


Dijelaskan meski terjadi lonjakan inflasi pada kelompok transportasi, namun hal itu mampu diredam oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang justru terjadi deflasi sebesar 0,30 persen. Andil terhadap deflasi dari kelompok ini adalah 0,08 persen.

“Di kelompok makanan, minuman dan tembakau pada September 2022 beberapa produk hortikultura di beberapa sentra produksi mengalami panen raya sehingga suplainya cukup sehingga terjadi deflasi,” sambungnya.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *