Home / Otoritas / Bank Indonesia / Sri Mulyani : Fokus APBN 2023 Pada Bidang Pendidikan Dan Perlindungan Sosial Serta Infrastruktur

Sri Mulyani : Fokus APBN 2023 Pada Bidang Pendidikan Dan Perlindungan Sosial Serta Infrastruktur

MarketNews.id Seperti tahun tahun sebelumnya, khususnya sejak pendemi, dalam APBN 2023 Pemerintah akan fokus pada penguatan dukungan pendanaan untuk bidang prioritas pembangunan seperti bidang pendidikan dengan anggaran terbesar Rp608, 4 triliun untuk Reformasi meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing dan mampu beradaptasi. Begitu juga dalam bidang perlindungan sosial dengan anggaran terbesar kedua dengan nilai Rp479, 1 triliun dan bidang infrastruktur dengan anggaran ketiga terbesar senilai Rp 392 triliun.

RAPBN 2023 yang disampaikan Presiden Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di hadapan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Selasa kemarin, mengangkat tema Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan pendanaan RAPBN 2023 akan difokuskan pada sejumlah bidang pembangunan prioritas.


“Sebagaimana penerapan pada tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun 2023 Pemerintah juga berfokus pada penguatan dukungan pendanaan untuk bidang-bidang prioritas pembangunan,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Rabu 17 Agustus 2022.


Porsi pendanaan terbesar akan diprioritaskan ke bidang pendidikan dengan anggaran sebesar Rp608,4 triliun akan diarahkan pada reformasi untuk meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing dan mampu beradaptasi.

Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui peningkatan akses pada seluruh jenjang pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) dan bantuan pendidikan, dan peningkatan kualitas pendidikan termasuk kesesuaian (link and match) dengan dunia industri.


Porsi pendanaan terbesar kedua diprioritaskan ke bidang perlindungan sosial dengan anggaran sebesar Rp479,1 triliun akan diarahkan untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, membangun SDM dalam jangka panjang, dan meningkatkan kesejahteraan.

Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui perbaikan data targeting program perlindungan sosial melalui registrasi sosial ekonomi, penguatan program pemberdayaan, serta penguatan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif.


Sedangkan prioritas pembangunan dengan angaran terbesar selanjutnya, adalah;
Priorotas bidang infrastruktur dengan anggaran sebesar Rp392,0 triliun yag diarahkan untuk akselerasi pembangunan infrastruktur dalam mendorong transformasi ekonomi dan sentra pertumbuhan baru.

Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui penyediaan infrastruktur layanan dasar, pemerataan infrastruktur TIK, lanjutan pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi (energi, pangan, konektivitas, dan transportasi), penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) dan pembangunan IKN secara bertahap, serta peningkatan sinergi pendanaan dari Pemerintah Pusat (K/L dan non K/L), Pemerintah daerah, serta pemanfaatan skema KPBU .


Prioritas bidang kesehatan dengan anggaran sebesar Rp169,8 triliun akan diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta. Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kesehatan ibu dan anak serta percepatan penurunan stunting, dukungan kemandirian dan daya saing industri farmasi, serta peningkatan efektivitas dan efisiensi pengawasan obat, makanan, dan alat kesehatan.


Prioritas bidang ketahanan pangan dengan anggaran sebesar Rp95 triliun diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.

Kebijakan tersebut dilakukan antara lain melalui peningkatan produktivitas komoditas pangan strategis, penguatan kelembagaan dan modernisasi, pemanfaatan teknologi dan pengembangan iklim inovasi, penguatan sistem logistik pangan, serta penyelesaian pembangunan infrastruktur bendungan dan sistem irigasi.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *