MarketNews.id Menurunnya pendapatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sepanjang semester pertama tahun ini, berdampak pada menurunya laba perusahaan pemasok alat kesehatan ini. Bila pada semester pertama tahun lalu IRRA mampu meraih laba sebesar Rp 50,74 miliar, tahun ini hanya mampu meraih laba bersih sebesar Rp 35,78 miliar.
Sepanjang Semester I-2022, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) hanya mampu membukukan laba tahun berjalan senilai Rp35,78 miliar atau mengalami penurunan 29,48 persen dibanding Semester I-2021 yang sebesar Rp50,74 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan IRRA yang dipublikasi di Jakarta, Rabu 31 Agustus 2022, penurunan keuntungan tersebut dipengaruhi oleh merosotnya jumlah pendapatan perseroan di paruh pertama tahun ini sebesar 21,77 persen (year-on-year) menjadi Rp442,16 miliar.
Walaupun IRRA bisa menekan jumlah beban pokok penjualan di Semester I-2022 sebesar 21,31 persen (y-o-y) menjadi Rp361,92 miliar, namun laba bruto perseroan masih tercatat menurun 23,75 persen (y-o-y) menjadi Rp60,24 miliar.
Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan di paruh pertama tahun ini tercatat senilai Rp45,98 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp65,2 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Semester I-2022 yang sebesar Rp10,2 miliar, maka laba periode berjalan IRRA menjadi Rp35,78 miliar. Perolehan laba ini jauh lebih rendah dibanding Semester I-2021 yang sebesar Rp50,74 miliar.
Per 30 Juni 2022, total liabilitas IRRA tercatat melambung menjadi Rp390,78 miliar dibanding posisi per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp279,99 miliar. Sedangkan, jumlah ekuitas per akhir Semester I-2022 tercatat turun menjadi Rp501,45 miliar dari Rp502,05 miliar pada akhir Desember 2021.