Home / Korporasi / BUMN / GIAA Mulai Lakukan Strategi Restrukturisasi Armada Dengan Kembalikan Bombardier CJR-1000 Ke Lessor

GIAA Mulai Lakukan Strategi Restrukturisasi Armada Dengan Kembalikan Bombardier CJR-1000 Ke Lessor

MarketNews.id Pengembalian armada yang tidak sesuai dengan karakteristik pasar termasuk bagian dari rencana restrukturisasi usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang merupakan bagian dari intensifikasi rencana strategis perusahaan dalam rangka percepatan pemulihan kinerja usaha. Pengembalian armada merupakan bagian dari langkah transformasi GIAA guna memperkuat fundamental operasional yang solid.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000 kepada  lessor  sebanyak dua unit untuk tahap awal. Total jumlah pesawat yang disewa sebanyak 18 pesawat.


Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan negosiasi bersama  lessor  pesawat Bombardier CRJ-1000 yakni Nordic Aviation Capital (NAC) serta Export Development Canada (EDC).


Pengembalian armada juga merupakan bagian dari strategi restrukturisasi armada yang dijalankan Garuda Indonesia sejalan dengan telah dirampungkannya putusan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU ) termasuk intensifikasi rencana strategis Perusahaan dalam rangka percepatan pemulihan kinerja.


Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa pengembalian armada merupakan bagian dari langkah transformasi Garuda Indonesia guna memperkuat fundamental operasional yang lebih solid.

Caranya dengan mengoptimalkan utilisasi armada serta penyesuaian alat produksi termasuk spesifikasi pesawat yang disesuaikan dengan segmentasi dan karakteristik pasar.


“Hal ini turut sejalan dengan komitmen kami untuk semakin cermat dan  prudent  dalam mengembangkan langkah ekspansi kinerja dengan basis kebutuhan alat produksi yang lebih terukur dan mengedepankan basis landasan  cost leadership  dalam setiap prosesnya,” ujar Irfan dalam keterangannya, Selasa 2 Agustus 2022.


Sebelumnya pada tanggal 19 Juli 2022 lalu pihaknya juga telah mengembalikan satu-satunya armada Boeing 737 Max-8 dengan nomor registrasi PK-GDA kepada  lessor  Bocomm Leasing di Belanda. Lebih lanjut, langkah restrukturisasi Perusahaan dalam jangka panjang juga dioptimalkan melalui kesepakatan bersama dengan lessor terkait dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa.

Melalui cara ini Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat  narrow body  hingga di kisaran 30 persen dan pesawat  wide body  hingga di kisaran 69 persen.


“Kami juga akan terus mengevaluasi kondisi rute yang beroperasi dengan menyesuaikan jenis armada berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan armada  wide body  untuk rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan,” sambungnya.


Untuk selanjutnya Garuda Indonesia akan menambah pengoperasian sebanyak 3 armada B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh  lessor  untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 60-70 armada di akhir tahun 2022 mendatang.


“Sementara itu, untuk memberikan berbagai alternatif destinasi penerbangan internasional bagi para pengguna jasa, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi bersama dengan  airline partner  baik melalui skema  interline  maupun  codeshare ,” pungkas Irfan.

Check Also

Uni-Chamr Indonesia (UCID) Rugi Bersih Rp6,2 Miliar Di Semester I 2025

MarketNews.id- Uni-Chamr Indonesia (UCID) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,269 triliun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *