MarketNews.id Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) selama 12 tahun terakhir telah menyalurkan dana sebesar Rp97,44 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendukung program KPR FLPP, dimana hingga kini telah berhasil mendukung kepemilkan rumah sebanyak 1,1 juta unit rumah baru yang tersebar di seluruh wilayah RI.
Sejak tahun 2010 hingga saat ini, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp97,44 triliun untuk menyukseskan program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP ). Program FLPP telah berhasil mendukung pemilikan rumah sebanyak 1,1 juta unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Program KPR FLPP ini memberikan akses pemilikan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Skema ini memiliki angsuran tetap selama 20 tahun. Diharapkan dengan program ini pemerintah bisa terus mendorong ketersediaan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Pada tahun ini, pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp30 triliun untuk menyediakan akses ke perumahan yang layak. Sampai dengan Juni 2022, pemerintah telah mencapai target sebesar 49,78% dari total target sebesar 200 ribu perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Sumber dana sebesar Rp30 triliun tersebut bersumber dari APBN yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp21,1 triliun yang diberikan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar Rp19,1 triliun. Kemudian kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp2 triliun. Untuk sisa dananya didapat dari penerbitan surat utang yang dilakukan oleh SMF dan dari pengembalian pokok yang diterima BP Tapera maupun SMF.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, untuk mendorong penyediaan rumah yang layak, SMF menggunakan dana PMN yang diterimanya dan kemudian dikombinasikan melalui penerbitan surat utang (leverage). Sejak Agustus tahun 2018 hingga Juni 2022, pihaknya telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp11,2 triliun untuk 318.413 unit rumah.
“Dana yang dialirkan untuk KPR subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutur Ananta dalam keterangannya, Senin 22 Agustus 2022.
Ananta mengklaim bahwa manfaat program KPR FLPP banyak dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai pelosok daerah di Indonesia. SMF berkomitmen untuk terus berkontribusi untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendukung pemilikan rumah yang layak dan terjangkau.
SMF akan terus memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk penyediaan akses ke perumahan yang layak melalui program KPR FLPP serta program pembiayaan sekunder perumahan berkelanjutan lainnya.
“Semoga kontribusi SMF dapat mendukung masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan akses ke perumahan yang layak,” pungkas dia.