Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Chandra Asri Petro chemical Tbk (TPIA) Pecah Saham 1:4 Biar Lebih Likuid Dan Terjangkau Investor Ritel

PT Chandra Asri Petro chemical Tbk (TPIA) Pecah Saham 1:4 Biar Lebih Likuid Dan Terjangkau Investor Ritel

MarketNews.id Banyak cara buat emiten agar saham yang tercatat di bursa likuid atau atau ramai diperdagangkan oleh investor. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah saham yang dicatat lewat penawaran saham baru atau dengan memecah harga saham atau stock split dengan perbandingan.

Misalkan harga saham Rp 10.000 dipecah jadi empat saham dengan harga Rp2. 500 per saham. Atau diistilahkan 1:4 atau satu saham lama ditukar jadi empat saham baru. Untuk pemecahan saham ini, emiten tidak mendapat dana baru dari pemecahan saham tersebut.

Sementara bila penambahan saham baru lewat penawaran terbatas, emiten mendapat dana segar hasil dari hasil penjualan saham baru. Misal, satu lembar saham baru, dapat membeli tiga saham baru dengan harga yang telah disepakati.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4. Aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Agustus 2022 mendatang.


Direksi Chandra Asri menyampaikan bahwa stock split tersebut dimaksudkan agar harga saham perseroan di pasar bursa menjadi lebih terjangkau bagi para investor, terutama investor ritel. Pada perdagangan Jumat 15 Juli 2022, saham TPIA ditutup menguat 75 poin atau 0,79% menjadi Rp 9.550.


” Stock split juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga jumlah investor yang tertarik berinvestasi di perseroan diharapkan menjadi lebih banyak,” ujar Direksi TPIA dalam keterangan resmi, Jumat 15 Juli 2022.


Selain membahas stock split , RUPSLB juga akan membahas perubahan susunan pengurus perseroan. “Mata acara kedua dilakukan sehubungan dengan rencana perseroan untuk mengubah susunan pengurus perseroan,” tulis Direksi TPIA.


Seperti diketahui, belum lama ini, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut, mendapat fasilitas kredit dari PT Bank OCBC NISPTbk (NISP) senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia di Indonesia.


“Pembiayaan yang diberikan oleh Bank OCBC NISPadalah bagian dari komitmen Bank OCBC NISPuntuk mendukung Chandra Asri agar dapat secara berkesinambungan mengembangkan bisnis,” kata Chief Financial Officer Chandra Asri Andre Khor.


Andre menjelaskan, Chandra Asri merupakan produsen petrokimia terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna memenuhi pertumbuhan permintaan peroduk petrokimia di dalam negeri.


“Salah satu strategi perseroan adalah mengembangkan kompleks pabrik Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 berskala dunia. Dengan dibangunnya kompleks ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi,” ujar dia.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *