MarketNews.id Manajemen PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) optimistis dapat meraih target pendapatan hingga Rp370 miliar. Sejumlah strategi dalam roadmap 2022 telah disiapkan. Mulai dari fokus pada bisnis olahraga dan esports dengan harapan kinerja pulih seperti sebelum pendemi. Dengan berbagai program di atas, BOLA optimistis akan kembangkan komunitas digital dengan lebih dari 100 juta anggota melalui akuisisi dan pertumbuhan organik.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) optimistis membukukan lonjakan pendapatan menjadi Rp 370 miliar tahun ini. Target itu setara dengan peningkatan sebanyak 86,30% dari pencapaian tahun 2021 senilai Rp 198,6 miliar.
Direktur Utama Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri menjelaskan, sejumlah strategi dalam roadmap 2022 telah disiapkan menggapai target tersebut.
Pertama, perseroan fokus pada bisnis olahraga dan esports dengan harapan kinerja pulih seperti sebelum pandemi.
Kemudian, ungkap dia, perseroan akan mengembangkan komunitas digital hingga lebih dari 100 juta anggota melalui akuisisi dan pertumbuhan organik.
Perseroan juga akan memperluas aliran pendapatan komunitas digital untuk menyertakan pemenang bernilai tinggi, yaitu, platform , konten/IP, lini produk untuk mempercepat pertumbuhan.
“Pada komunitas yang dinaungi oleh perseroan, kami akan berfokus pada pengembangan IP acara offline /hibrida,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat 22 Juli 2022.
Lebih lanjut roadmap 2022, Yabes mengatakan, BOLA akan melanjutkan kemitraan dengan perusahaan rintisan dan pemimpin pasar Indonesia, terkemuka untuk sinergi komunitas digital.
Rincian terakhir dalam roadmap tersebut, yakni BOLA akan berinvestasi dalam bisnis ekonomi baru di bidang teknologi, hiburan, dan olahraga.
Berdasarkan paparan perseroan, BOLA memiliki anak usaha yang bergerak di berbagai bidang, seperti PT Kreasi Karya Bangsa yang mengelola ekosistem fans BOLA, PT Radio Swara Bukit Bali Indah, PT Bali Boga Sejahtera, PT IOG Indonesia Sejahtera yang menaungi tim esports dan juga perusahaan yang bergerak pada bidang investasi yaitu TP Ekonomi Baru Indonesia Teknologi ( EBIT ).
Direktur Keuangan perseroan Yohanes Ade BM memaparkan, sejumlah strategi tersebut diharapkan menopang pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 370 miliar tahun ini. Jumlah ini naik 86,30% dari capaian perseroan pada tahun 2021 Rp 198,6 miliar.
“Pendapatan kami pasti bertumbuh dibanding capaian tahun 2021 karena kompetisi sudah mulai dan juga sudah bisa dihadiri oleh penonton,” ujarnya.
Perseroan, ungkap dia, juga menargetkan operating income Rp 30 miliar atau meningkat 244,83% dari segmen yang sama pada 2021 yakni Rp 8,7 miliar. Sebagai informasi, hingga kuartal I-2022, BOLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 77 miliar, melesat lebih dari 300% dari periode sama 2021 senilai Rp 18,9 miliar.
Adapun sebelumnya, emiten pengelola klub sepak bola Bali United itu menambah panjang daftar klub-klub di Indonesia yang bekerja sama dengan Socios.com.
Dalam historinya, platform direct-to-consumer (D2C) itu juga telah menjalin kerja sama dengan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Bentuk kerjasamanya adalah merilis “fans token” dengan ticker $ BUFC secara eksklusif di aplikasi Socios.com.
Langkah Bali United yang akhirnya memiliki fan token sendiri mengikuti jejak klub-klub top dunia yang dalam beberapa tahun ke belakang, sebut saja Manchester City dan Barcelona. Fan token merupakan aset digital yang memberi akses bagi para fans untuk menjadi lebih terlibat dengan klub favoritnya.