MarketNews.id Pemerintah memang membuka diri bila ada negara sahabat ingin berpartisipasi dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke beberapa negara setidaknya sudah memancing pihak swasta dari negara sahabat untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Seperti diketahui, dari Korea Selatan setidaknya sudah ada tiga perusahaan swasta untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut kesepakatan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih akan dimatangkan ke depannya.
Staf Khusus/Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa menjelaskan, sejumlah perusahaan asal Negeri Gingseng telah menyatakan minat untuk berinvestasi di IKN, khususnya dalam pengembangan smart city. Di samping itu, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menyekapati komitmen kerja sama dalam pembangunan IKN.
Kendati demikian, kesepakatan ditawarkan pemerintah kepada Korea Selatan dalam kerja sama tersebut masih belum dibeberkan secara jelas.
Mengenai hal-hal detail dalam kerja sama pembangunan IKN tersebut masih didiskusikan dan akan dibahas lebih mendetail.
Sebelumnya, tiga perusahaan asal Korea Selatan diketahui menyatakan minatnya untuk membenamkan modal di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tiga perusahaan tersebut adalah Posco, LG, dan Hyundai.
Salah satu di antara tiga perusahaan tersebut, Hyundai menyatakan minatnya terhadap megaproyek ibu kota baru di Indonesia pada saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lotte Hotel, Seoul, Kamis 28 Juli 2022. Senada, Posco dan LG juga telah menyatakan minatnya untuk terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara.
Hal itulah yang membuat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yakin bahwa proyek IKN memiliki daya tarik bagi banyak investor.
“Jadi enggak benar itu kalau ada persepsi yang orang selalu meragukan apakah ada investasi untuk masuk ke IKN,” jelasnya.