MarketNews.id Minat investor pada lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini Selasa, 19 Juli 2022 ternyata tidak berpengaruh banyak dengan kondisi pasar global yang masih menunggu ketidakpastian arah kebijakan yang akan dikeluarkan oleh bank sentral Amerika terhadap meningkatnya inflasi dan rencana peningkatan tingkat bunga. Sikap investor tetap memburu SUN yang dikeluarkan Pemerintah terlihat dari incoming bids dari lelang sebelumnya sebesar Rp25, 98 triliun jadi Rp29,46 triliun. yang secara bid to cover naik jadi 2,48 kali.
Kondisi pasar keuangan domestik saat ini diwarnai sikap wait and see investor menunggu hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada minggu ini, serta keputusan FOMC The Fed akhir Juli 2022. Meningkatnya inflasi AS di bulan Juni pada level 9,1% (yoy), merupakan level tertinggi sejak November 1981, mendorong kekhawatiran investor bahwa the Fed akan lebih agresif untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya.
Namun demikian, minat investor pada lelang SUN hari ini, Selasa (19/7) membaik. “Hal ini tercermin dari meningkatnya incoming bids dari lelang sebelumnya sebesar Rp25,98 triliun menjadi Rp29,46 triliun yang secara bid to cover ratio meningkat menjadi 2,48 kali dibanding sebelumnya 1,88 kali,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman, dalam keterangan tertulis, Selasa 19 Juli 2022.
Seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun kembali mendominasi demand investor pada lelang hari ini, yang mencapai 68,06% dari total incoming bids dan 86,77% dari total awarded bids.
Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp15,29 triliun (51,91% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp6,35 triliun (53,50% dari total awarded bids).
Partisipasi investor asing pada lelang kali ini sebesar Rp4,76 triliun atau 16,17% dari total incoming bids meningkat dari lelang sebelumnya sebesar Rp3,57 triliun, dengan mayoritas pada tenor 5 dan 10 tahun. “Bids tersebut dimenangkan sebesar Rp1,57 triliun atau 32,86% dari total incoming bids,” ujar Luky.
Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini mengikuti kondisi pasar saat ini yang masih cenderung risk-off terpengaruh kondisi normalisasi suku bunga global, sehingga level WAY naik 3 sampai dengan 10 bps dibandingkan level pasar penutupan hari sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp11,87 triliun. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022.