Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Dari 26 Perusahaan Multifinance Yang Di Peringkat Oleh Pefindo, 22 Emiten Memiliki Peringkat id A Ke Atas

Dari 26 Perusahaan Multifinance Yang Di Peringkat Oleh Pefindo, 22 Emiten Memiliki Peringkat id A Ke Atas

MarketNews.id Imbas membaiknya kinerja perbankan nasional sepanjang tahun lalu dan semester pertama tahun ini, berdampak juga buat kinerja perusahaan pembiayaan yang dimiliki oleh perbankan.

Dari 26 emiten atau obligor multifinance yang dirating oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, ada 22 emiten atau obligor yang memiliki rating A ke atas. Posisi ini mengindikasikan kinerja yang terus membaik setelah melewati pendemi. Selain itu, kualitas aset yang dimiliki oleh multifinance juga terus membaik sejalan dengan proses restrukturisasi yang telah melandai.


Melihat data Pefindo per 14 Juli 2022, setidaknya ada 22 multifinance yang memiliki rating di atas A dari total keseluruhan sebanyak 26 multifinance yang dipublikasikan.

Rinciannya, ada 10 multifinance yang kantongi rating AAA, 5 multifinance dengan rating AA, dan menyusul ada 7 multifinance yang memiliki rating A.
Pada periode kuartal II, Pefindo juga telah menaikkan peringkat beberapa multifinance. Beberapa diantaranya adalah PT Mandiri Tunas Finance dan PT Bussan Auto Finance yang awalnya memiliki rating AA berubah menjadi AAA.

Menurut Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito kenaikan peringkat tersebut dipengaruhi oleh dukungan induk dari perusahaan tersebut ditambah sinergi bisnis yang terjadi dalam grup mereka.


“Ini menjadi sinyal positif dari perkembangan ekonomi juga yang masih terdampak oleh Covid-19, namun dari sisi pendanaan yang dimiliki perbankan maupun grup, ini memberikan dampak positif bagi perusahaannya masing-masing,” ujar Dito dalam konferensi pers virtual Selasa 19 Juli 2022.


Lebih jauh, Dito menambahkan, bahwa pihaknya melihat dari kualitas aset beberapa perusahaan multifinance terus berangsur-angsur membaik. Ditambah dengan berkurangnya arus kas dari restrukturisasi yang telah landai.

“Kalau yang single A, perubahannya lebih dipengaruhi kondisi pasar dan kinerja keuangan perusahaan tersebut,” ujar Dito.

Dito mengakui, meski mayoritas portofolio yang dipublikasikan masih memiliki rating tinggi, tapi masih ada beberapa portofolio yang memiliki rating B dengan jumlah 4 perusahaan. Diluar perusahaan yang tidak di rating masih ada beberapa multifinance yang memang memiliki rating B namun tidak dipublikasikan.

Sebenarnya, buat investor obligasi, petunjuk rating sudah dapat jadi tolok ukur buat lakukan pilihan obligor atau emiten mana yang layak buat jadi tempat investasi.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *