MarketNews.id Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit baru pada triwulan II 2022 masih tumbuh positif. Pertumbuhan kredit baru ini terindikasi pada seluruh jenis penggunaan yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9 persen atau lebih tinggi di bandung SBT 64,8 persen pada triwulan sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2022 (secara triwulanan / qtoq) tumbuh positif. Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9% atau lebih tinggi dibandingkan SBT 64,8% pada triwulan sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan yang tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif. Pada triwulan III 2022, penyaluran kredit baru diperkirakan akan tetap terjaga tumbuh positif yang terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru sebesar 95,7%.
“Standar penyaluran kredit pada triwulan III 2022 diperkirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 1,9% atau berbeda dengan -0,3% pada triwulan sebelumnya,” ulas Erwin dalam keterangannya, Selasa 19 Juli 2022.
Menurutnya, aspek kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih ketat antara lain yaitu plafon kredit, jangka waktu kredit, premi kredit berisiko, dan agunan. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.
“Diperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun 2022 sebesar 9,2% (yoy) atau meningkat dibandingkan 5,2% (yoy) pertumbuhan pada 2021,” ujar Erwin.