Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Sentul City Tbk (BKSL) Siap Rights Issue 100,6 Miliar Lembar Saham Senilai Rp5,03 Triliun

PT Sentul City Tbk (BKSL) Siap Rights Issue 100,6 Miliar Lembar Saham Senilai Rp5,03 Triliun

Marketnews.id PT Sentul City Tbk (BKSL) bila mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan penambahan modal lewat Rights Issue sebanyak 100,6 miliar saham dengan nilai sebesar Rp5,03 triliun.

Hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dan pembayaran utang. Pemegang saham utama BKSL siap jadi pembeli siaga bila ada investor yang tidak menggunakan haknya.

PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) alias rights issue sebanyak 100,6 miliar saham, dengan harga pelaksanaan senilai Rp50 per lembar.


Berdasarkan Prospektus Ringkas BKSL yang dikutip Senin 6 Juni 2022 perseroan akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 100,6 miliar saham Seri D bernilai nominal Rp50 per lembar. Adapun harga pelaksanaan juga ditetapkan senilai Rp50 per lembar.


Sehingga, melalui aksi korporasi ini manajemen BKSL bisa menghimpun dana mencapai Rp5,03 triliun. Pada pelaksanaan rights issue ini, setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) BKSL pada 5 Juli 2022 mempunyai tiga HMETD. Setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu) saham baru yang ditawarkan.


PT Sakti Generasi Perdana selaku pembeli siaga telah menyepakati untuk mengambil bagian sisa saham yang tidak diambil oleh para pemegang saham maksimal 47,6 miliar lembar atau setara dengan 100 persen dari sisa saham.


Pemegang saham utama BKSL, PT Sakti Generasi Perdana berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 53 miliar saham atau setara dengan 52,68 persen dari jumlah penawaran.


Rencananya, dana hasil rights issue —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan BKSL untuk melakukan ekspansi dan pengembangan usaha melalui pembelian tambahan landbank sebesar 65 persen.


Sedangkan sebesar 28 persen dari dana hasil rights issue akan dimanfaatkan untuk membayar utang BKSL dan/atau anak perusahaan. Sementara itu, sisanya yang sebesar 7 persen akan digunakan sebagai modal kerja dan kebutuhan operasional BKSL.


Manajemen BKSL berharap rencana rights issue ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Juni 2022, pendistribusian HMETD (Tanggal Emisi) pada 6 Juli 2022 dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2022. Adapun periode perdagangan HMETD selama kurun 7-14 Juli 2022.

Check Also

Beroperasinya Batubara Metalurgi Dan Raihan Pendanaan Dari BNI Buat CUAN Diburu

MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi,  emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *