Home / Otoritas / Bank Indonesia / PT PP (Persero) Tbk Optimistik Kawasan Industri Terpadu Batang Menarik Buat Investor Asing

PT PP (Persero) Tbk Optimistik Kawasan Industri Terpadu Batang Menarik Buat Investor Asing

Marketnews.id Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, merupakan salah satu kawasan industri terpadu yang jadi andalan di Jawa Tengah. Selain lokasinya yang strategis, keberadaan KIT Batang relatif minim konflik sosial dan memiliki batas upah minimum regional (UMR) yang kompetitif.

Hadirnya LG Energy Solution yang merupakan bagian dari LG Chem anak usaha LG Grup yang akan menempati lahan seluas 275 hektar di KIT jadi pendorong industri lain ikut melakukan hal sama.

PT PP Persero Tbk salah satu BUMN konstruksi yang berperan sebagai kontraktor utama di beberapa proyek di KTI Batang, saat ini telah dan sedang dikerjakan oleh PT PP diantaranya adalah proyek pematangan lahan, pembangunan rumah susun yang dimiliki oleh Kementrian PUPR, Pembangunan Jalan KIT, Pembangunan pipa gas Cirebon- Semarang dan pembangunan pabrik kaca milik KCC Glass Corporation Ltd.

Pihak PT PP Persero Tbk sebagai kontraktor utama menilai KIT Batang memiliki tren positif dengan berbagai keunggulan yang dimiliki hingga semakin menarik buat investor masuk.

PT PP (Persero) Tbk menganggap, keberadaan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City di Jawa Tengah minim konflik sosial dan memiliki batas upah minimum regional (UMR) yang kompetitif, sehingga keunggulan ini diyakini bakal menarik minat investor.


Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam siaran pers perseroan yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin 13 Juni 2022. Novel menyatakan, Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang menunjukan tren positif di tengah pemulihan ekonomi pandemi Covid-19.


“KIT Batang memiliki beberapa keunggulan dan potensi, sehingga hal tersebut dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di kawasan ini,” demikian disampaikan Novel.


Dia merincikan, sejumlah keunggulan KIT Batang adalah harga lahan yang murah dan bersaing, minim konflik sosial, UMR yang kompetitif, serta adanya dukungan sarana dan prasarana yang cukup lengkap dan memadai sebagai fasilitas penunjang.


Seperti diketahui, KIT Batang dikelola dan dimiliki oleh Konsorsium BUMN dan Perumda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), PTPP, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dan Perumda Batang.

Selain menjadi salah satu perusahaan pengelola KIT Batang, PTPP juga berperan sebagai kontraktor utama di beberapa proyek KIT Batang.
Adapun proyek yang telah dan sedang dikerjakan PTPP di KIT Batang adalah, proyek pematangan lahan, pembangunan rumah susun yang dimiliki oleh Kementerian PUPR , pembangunan jalan KIT Batang Paket 1.4 yang juga dimiliki oleh Kementerian PUPR , pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang Tahap I Ruas Semarang-Batang milik Kementerian ESDM dan pembangunan pabrik kaca milik KCC Glass Corporation Ltd.


Dalam keterangannya, Arsyad menyebutkan bahwa LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem anak perusahaan dari LG Group akan menempati lahan seluas 275 hektar di KIT Batang, yang masuk ke dalam pengembangan tahap kedua untuk merealisasikan rencana investasi industri baterai listrik terintegrasi.


Lebih lanjut dia mengaku, sejauh ini KIT Batang diminati oleh para investor raksasa, terbukti dari telah habisnya penjualan lahan di fase pertama seluas 450 hektar, sehingga saat ini pengembangan KIT Batang memasuki fase kedua yang mencakup lahan seluas 1.000 hektar.


“KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan di Indonesia yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru, dengan harapan dapat mendatangkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Novel.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *