Marketnews.id Laju inflasi baik bulanan, tahunan dan tahun kalender sudah sesuai perkiraan pemerintah maupun pemerhati bisnis. Secara bulanan mencapai 0,4 persen dan tahunan sebesar 3,55 persen.Pengeluaran bahan makanan, minuman dan tembakau jadi pemicu lonjakan inflasi secara tahunan. Andil ketiga kelompok ini terhadap inflasi mencapai 0,20 persen.
Pada bulan Mei 2022 terjadi inflasi sebesar 0,40 persen. Dengan perkembangan tersebut maka tingkat inflasi tahun kalender (year to date / ytd) sebesar 2,56 persen dan untuk inflasi tahunan sebesar 3,55 persen (year on year / yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan, pengeluaran bahan makanan, minuman dan tembakau jadi pemicu lonjakan inflasi secara tahunan. Andil ketiga kelompok tersebut terhadap inflasi mencapai 0,20 persen.
“Komoditas utama penyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran ini adalah telur ayam ras dengan andil sebesar 0,05 persen. Ini dipicu oleh kenaikan harga pakan sehingga telur ayam ras di berbagai kota mengalami kenaikan,” ujar Margo saat menggelar konferensi pers virtual, Kamis 2 Juni 2022.
Lebih lanjut Margo mengatakan, inflasi pada periode itu juga dikatrol oleh kelompok pengeluaran transportasi yang memberikan kontribusi sebesar 0,08 persen. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,65 persen. Kenaikan tarif angkutan udara andilnya sebesar 0,07 persen.
“Ini akibat permintaan yang tinggi seiring arus mudik dan balik lebaran kemarin sehingga tarif angkutan udara juga mengalami kenaikan,” lanjutnya.
Berdasarkan komponen, inflasi yang terjadi di bulan Mei lebih besar dipengaruhi oleh komponen harga bergejolak. Tingkat inflasi dari komponen ini sebesar 0,94 persen dengan andilnya mencapai 0,16 persen. Penyebab dari semua itu adalah berasal dari telur ayam ras, bawang merah dan daging sapi.
Kemudian penyumbang kedua adalah komponen inti dengan andil sebesar 0,15 persen dengan tingkat inflasi mencapai 0,23 persen. Sementara yang ketiga adalah komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 0,09 persen dan tingkat inflasinya sebesar 0,48 persen.
“Terjadi tren peningkatan andil dari komponen harga yang diatur pemerintah. Ini kita ketahui bersama bahwa penyebab utamanya adalah karena pemerintah izinkan maskapai penerbangan melakukan penyesuaian biaya produksi dan beberapa waktu lalu ada kenaikan BBM jenis Pertamax,” pungkas dia.
Kemudian untuk inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tangerang dan Gunungsitoli masing – masing sebesar 0,05 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar -0,21 persen dan deflasi terendah di Merauke sebesar -0,05 persen.