Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG) Nikmati Naiknya Harga Jual Batubara Hingga 121 Persen

PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG) Nikmati Naiknya Harga Jual Batubara Hingga 121 Persen

Marketnews.id Emiten tambang khususnya Batubara, dalam dua tahun terakhir mendulang laba signifikan. Meningkatnya harga komoditas dan konflik Rusia-Ukraina semakin membuat harga komoditas melambung dan menguntungkan emiten Batubara. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) salah satu emiten yang menikmati berkah naiknya harga batubara.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mampu membukukan penjualan bersih mencapai USD640 juta, karena ditopang oleh kenaikan harga batubara yang signifikan.


Laporan tersebut disampaikan Direktur Utama ITMG, Mulianto dalam keterangan resmi perseroan yang disampaikan melalui pesan instan, Rabu 18 Mei 2022.

Selama Kuartal I-2022, ITMG menikmati rata-rata harga jual batubara sebesar USD150 per ton atau meningkat 121 persen (year-on-year).
Marjin laba kotor ITMG di Kuartal I-2022 meningkat menjadi 53 persen dari 30 persen pada Kuartal I-2021.

Perusahaan terus menerapkan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati, guna memaksimalkan profitabilitas dari momentum kenaikan harga batubara. Sehingga, ITMG mampu memperoleh EBITDA sebesar USD323 juta di Kuartal I-2022 atau bertumbuh 277 persen (y-o-y).


Adapun perolehan laba bersih ITMG selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai USD213 juta atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai USD42 juta. Sedangkan, laba bersih per saham tercatat senilai USD0,19 per lembar.


Per 31 Maret 2022, total aset ITMG tercatat sebesar USD2 miliar, sedangkan total ekuitas sebesar USD1,2 miliar. Perseroan juga memiliki posisi kas dan setara kas sebesar USD922 juta.


“Segala pencapaian dan kinerja perusahaan tersebut dicatatkan di tengah kondisi yang menantang dan adanya ketidakpastian global. Pasca pandemi, kondisi ekonomi secara global belum pulih. Sedangkan, inflasi tercatat tinggi, salah satunya karena dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas energi,” papar Mulianto.


Selain itu, lanjut dia, terdapat pula disrupsi pada rantai nilai global dan perdagangan internasional batubara, karena keputusan politis dan intervensi pemerintah, misalnya ada keputusan pelarangan ekspor batubara di Indonesia pada Januari 2022 dan perang Rusia-Ukraina.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *