Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Hingga Pertengahan Maret 2022 Sudah 11 Emiten Baru Tercatat Di BEI Dengan Raihan Dana Rp3,1 Triliun

Hingga Pertengahan Maret 2022 Sudah 11 Emiten Baru Tercatat Di BEI Dengan Raihan Dana Rp3,1 Triliun

Marketnews.id Hingga kuartal pertama 2022 setidaknya ada 15 emiten baru yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga pekan kedua Maret 2022 sudah tercatat 11 emiten baru dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 3,1 triliun. Hingga akhir Maret diperkirakan dana yang berhasil dihimpun lewat penawaran saham sekitar Rp 3,5- Rp 4 triliun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut sebanyak 11 perusahaan atau emiten telah melantai di sepanjang 2022. Hal ini menyusul dengan kedatangan tiga perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI pada sepekan ini. Dengan demikian, total dana yang berhasil dihimpun dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai total Rp 3,13 triliun.


Perusahaan pertama yang melantai di BEI adalah PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) mulai dicatatkan pada Papan Akselerasi BEI. SMKM akan menjadi Perusahaan Tercatat ke-9 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. SMKM bergerak pada sektor Infrastructures dengan sub sektor Heavy Constructions & Civil Engineering. Adapun Industri dan sub industri SMKM adalah Heavy Constructions & Civil Engineering.


Kedua, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) mulai mencatatkan saham dan warannya pada Papan Akselerasi BEI. NANO merupakan Perusahaan Tercatat ke-10 di BEI pada tahun 2022. NANO bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dan sub sektor Nondurable Household Products. Adapun Industri dan sub industri NANO adalah Personal Care Products.


Selanjutnya, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mulai mencatatkan sahamnya pada Papan Utama BEI pada hari yang sama. STAA merupakan Perusahaan Tercatat ke-11 pada tahun 2022. STAA bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri STAA adalah Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops.


Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masih terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham di BEI dengan klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 sebagai berikut:
o Satu perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar).
o 12 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50-250 miliar).
o 10 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar).


Secara sektor, adalah sebagai berikut:
o Satu perusahaan dari sektor basic materials.
o Dua perusahaan dari sektor industrials.
o Satu perusahaan dari sektor transportation & logistic.
o Dua perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.
o Enam perusahaan dari sektor consumer cyclicals.
o Dua perusahaan dari sektor technology.
o Dua Perusahaan dari sektor healthcare.
o Tiga perusahaan dari sektor energy
o Tiga perusahaan dari sektor properties & real estate.
o Satu perusahaan dari sektor infrastructure.

Minat perusahaan untuk go pubik dengan melakukan penawaran saham atau IPO dari waktu ke waktu terus bertambah. Apalagi BEI sebagai penyelenggara perdagangan saham terus menyempurnakan dan menfasilitasi perusahaan untuk IPO termasuk buat perusahaan rintisan atau startup. Untuk tahun lalu. Pasar modal mampu melampaui perbankan dalam penghimpunan dana buat modal usaha perusahaan.

Check Also

Sinar Mas Multiartha (SMMA), Beri Pinjaman Anak Usaha Rp400 Miliar Tanpa Bunga

MarketNews.id- Sinar Mas Multiartha (SMMA) memberi pinjaman modal kerja senilai Rp400 miliar kepada anak usahanya, Sinar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *