Marketnews.id Penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa jadi faktor pendukung naiknya cadangan devisa (Cadev). Posisi Cadev sebesar USD 141,4 miliar setara dengan pembiayaan impor selama 7,5 bulan atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Februari 2022 tercatat USD141,4 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi akhir Januari 2022, yakni USD141,3 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menjelaskan peningkatan posisi cadev pada Februari 2022 itu antara lain dipengaruhi penarikan pinjaman luar negeri pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Posisi cadev ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Erwin dalam keterangannya, Selasa, 8 Maret 2022.
Erwin menambahkan cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadev tetap memadai.
“Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” kata dia.