Marketnews.id Restrukturisasi usaha yang dilakukan oleh PT Waskita Karya Persero Tbk (WSKT) terus berjalan sesuai rencana. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kontruksi yang mendapat tugas negara membagun jalan tol, emiten ini terus lakukan divestasi dengan menjual ruas tol yang telah selesai dibangun. Dalam tahun ini, setidaknya beberapa ruas tol juga akan di jual dari sembilan ruas tol yang dimiliki saat ini.
Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), sebagai BUMN konstruksi, akan menerima dana penyertaan modal negara (PMN) pada 2022 sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Ciawi-Sukabumi.
“Di 2022, Waskita akan menerima PMN sebesar Rp3 triliun untuk penambahan penyelesaian Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Ciawi-Sukabumi,” ujar Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 14 Pebruari 2022.
Destiawan menambahkan untuk Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, PMN yang diterima pada 2021 sekitar Rp3 triliun dan PMN 2022 sebesar Rp2 triliun.
“Progres sampai dengan saat ini telah mencapai 63,92 persen. Jadi, Seksi 1 sepanjang 42 km sudah beroperasi, sekarang kami menyelesaikan Seksi 2 dan 3,” katanya.
Destiawan menambahkan panjang Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung yang terbangun dengan dana PMN sepanjang 69,19 km, seksi yang sudah beroperasi yakni Kayu Agung-Kramasan sepanjang 42,50 km. Waskita menargetkan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung selesai pada Agustus 2023.
“Kemudian, Tol Ciawi-Sukabumi, PMN yang dialokasikan pada 2021 sebesar Rp637 miliar dan alokasi PMN 2022 sebesar Rp996 miliar,” katanya.
Progres Tol Ciawi-Sukabumi saat ini 51,16 persen. Panjang jalan terbangun dengan PMN yakni 11,9 km Seksi 2 dengan PMN 2021 dan 13,7 km Seksi 3 dengan PMN 2022. Seksi yang sudah beroperasi yakni Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km.
“Target penyelesaian memang agak panjang karena selain PMN ada alokasi dana dari ekuitas untuk Seksi 4, makanya penyelesaian ruas tol ini sampai dengan Mei 2025. Namun, kami akan mengupayakan untuk bisa selesai maksimal November 2024,” kata Destiawan.
Sebelumnya, WSKT berencana melakukan divestasi antara empat atau lima ruas tol pada tahun ini.
“Pada tahun 2022 kami merencanakan kurang lebih antara 4 – 5 ruas tol yang akan dilakukan divestasi,” ujar Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono.
Destiawan mengatakan, ruas-ruas tol yang akan didivestasi tersebut merupakan ruas-ruas tol yang memang sudah beroperasi penuh.
“Divestasi jalan tol di tahun 2021, kami melaksanakan empat ruas yang sudah dilakukan divestasi yakni beralih konsesi dari Waskita Karya kepada para investor yang baru,” katanya.
Sebelumnya Waskita melakukan transaksi divestasi melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) melalui penandatanganan kesepakatan jual beli atas ruas Tol Cibitung – Cilincing.
Destiawan mengatakan pihaknya akan merespons dari investor tentang ruas-ruas tol mana yang diminati.
Pada Oktober 2021 Waskita telah menyelesaikan divestasi pada empat ruas tol antara lain Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong dan Cibitung-Cilincing.
“Intinya dari 13 ruas yang akan kami recycle, empat ruas tol telah terealisasi hingga Oktober 2021. Jadi masih ada 9 ruas tol lagi,” kata Destiawan.