Marketnews.id Tingginya kebutuhan perumahan maupun properti dan stimulus pajak dari Pemerintah buat pembelian rumah baru, semakin membuat perusahaan pengembang seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistik dapat meraih prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun. Target yang akan dicapai ini telah melebihi capaian yang diraih tahun lalu sebesar 10 persen.
Emiten pengembang properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun ini.
Target tersebut setara pencapaian prapenjualan di 2021. Angka tersebut juga melampaui sebesar 10% dari target yang ditetapkan pada awal tahun 2021 yakni Rp 7 triliun.
Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengungkapkan, pertumbuhan penjualan tersebut ditopang terutama oleh peningkatan permintaan yang lebih baik dari perumahan dengan segmentasi harga Rp 3 miliar sampai dengan Rp 5 miliar.
“Secara umum, prospek sektor properti di tahun 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak yang menjadi salah satu fokus utama pengembangan bisnis Perseroan,” kata Hermawan, Selasa, 22 Pebruari 2022, dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI.
Menurutnya, pertumbuhan residensial di daerah sub-urban dengan konsep hunian terpadu (hunian, komersial, hiburan dan perkantoran) yang menopang kawasan bisnis utama masih menjadi pilihan konsumen.
Berdasarkan segmen, penjualan segmen rumah tapak atau residensial diperkirakan akan berkontribusi sebesar 74% atas target prapenjualan 2022, sedangkan 16% dari penjualan komersial antara lain tanah kavling, ruko, kondominium dan 10% penjualan tanah.
Berdasarkan proyek, BSD City masih menjadi proyek andalan Sinar Mas Land yang memiliki luasan lahan 5.950 ha atau setengah luas Kota Paris, Prancis tersebut ditargetkan sebagai kontributor prapenjualan terbesar.
Angka penjualan unit properti di BSD City diperkirakan akan menyumbang 65% dari total target.
Sisa kontributor prapenjualan lainnya yakni 35% berasal dari Grand Wisata di Bekasi, Kota Wisata dan Legenda Wisata di Cibubur, Taman Banjar Wijaya (Tangerang), Grand City di Balikpapan, Apartment Southgate di Jakarta Selatan, The Elements di CBD Kuningan, Apartment Aerium di Jakarta Barat dan Klaska Residences di Surabaya.
“BSDE saat ini masih fokus pada pengembangan proyek-proyek yang telah dimiliki. Terlebih kami masih memiliki cadangan lahan seluas 3.752 ha. Keunggulan kami saat ini adalah perumahan di lokasi sub-urban dengan nilai unggul perumahan yang berskala kota dapat menjadi tempat hunian, lingkungan kerja dan rekreasi untuk warganya,” katanya.
Perseroan meyakini, pangsa pasar setiap lini bisnis yang ditekuni masih berpotensi untuk dikembangkan lebih luas, sehingga Perseroan masih terus berusaha menambah cadangan tanah yang strategis ke portofolio terutama area yang sudah mendapatkan ijin pengembangan.
Untuk mendukung pencapaian target tahun ini, BSDE akan meluncurkan produk-produk properti berkualitas baik itu rumah tapak, apartment, ruko maupun unit komersial lain dengan kisaran harga Rp 1 miliar hingga Rp 15 miliar.
Selain gencar mengembangkan produk-produk rumah tapak, lini bisnis perkantoran dan retail juga terus dikembangkan, baik di tengah kota Jakarta maupun ekspansi ke sub-urban seperti BSD City dan Aeon Mall di Tanjung Barat dengan harapan pendapatan berulang tetap terjaga di proporsi di atas 20%.
Strategi penjualan lain adalah penjualan tanah. Ini merupakan strategi bisnis yang diupayakan Perseroan dalam rangka membangun kota sehingga dapat terjadi sinergi yang optimal antar BSDE sebagai penjual tanah kavling dan para investor yang berminat memiliki properti di kawasan pengembangan BSDE, terutama BSD City.