Marketnews.id Turunnya Beban bunga jadi salah satu penyebab laba PT Bank Mega Tbk tahun ini meningkat signifikan. Sedangkan pendapat bunga bersih , bank milik Chairul Tanjung ini mengalami peningkatan tipis jadi Rp4,84 triliun.
Sepanjang 2021, PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp4,01 triliun atau lebih tinggi dibanding 2020 yang senilai Rp3,01 triliun. Sedangkan, liabilitas perseroan tercatat melambung menjadi Rp113,73 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan MEGA yang dipublikasi di Jakarta, Kamis, 3 Pebruari 2022, peningkatan laba pada tahun lalu tersebut, terutama didukung oleh penurunan beban bunga menjadi Rp3,27 triliun dari Rp4,13 triliun di 2020.
Adapun jumlah pendapatan bunga di sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp8,11 triliun atau mengalami kenaikan tipis dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp8,05 triliun.
Maka, pendapatan bunga bersih yang dicatatkan MEGA di 2021 menjadi Rp4,84 triliun atau mengalami kenaikan dibanding 2020 yang senilai Rp3,91 triliun.
Sementara itu, pendapatan operasional bersih yang dicatatkan MEGA di sepanjang 2021 sebesar Rp4,94 triliun atau lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp3,74 triliun.
Pada tahun lalu, MEGA mampu membukukan pendapatan non-operasional (neto) senilai Rp9,31 miliar, padahal setahun sebelumnya perseroan mencatatkan beban non-operasional (neto) sebesar Rp20,2 miliar.
Sehingga, laba sebelum pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 menjadi Rp4,95 triliun atau lebih besar dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp3,72 triliun.
Dengan adanya jumlah beban pajak (neto) di 2021 yang sebesar Rp944,57 miliar, maka laba tahun berjalan yang dibukukan MEGA menjadi Rp4,01 triliun.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas MEGA tercatat melambung menjadi Rp113,73 triliun, padahal di akhir 2020 jumlah kewajiban keuangan tersebut hanya senilai Rp93,99 triliun. Sedangkan, total ekuitas per akhir Desember 2021 tercatat senilai Rp19,14 triliun atau lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2020 senilai Rp18,21 triliun.