Home / Korporasi / BUMN / Bank Syariah Indonesia (BRIS) Catat Kenaikan Laba Bersih 38 Persen Di Kuartal IV 2021

Bank Syariah Indonesia (BRIS) Catat Kenaikan Laba Bersih 38 Persen Di Kuartal IV 2021

Marketnews.id Sepanjang kuartal keempat tahun lalu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mampu perlihatkan kinerja positif dengan peningkatan laba bersih sebesar Rp 3,03 triliun atau naik 38,42 persen dibanding laba kuartal keempat tahun lalu. Selain laba yang tumbuh positif, indikator lain juga ikut meningkat seperti aset yang tumbuh 10,73 persen, pembiayaan tumbuh 9,32 persen dan dana pihak ketiga tumbuh 11,12 persen. Rasio keuangan lainpun ikut meningkat seperti ROE dan ROA masing-masing meningkat 11,18 persen dan 1,38 persen.

Kuartal IV 2021, BRIS Cetak Kenaikan Laba Bersih Hingga 38,42 Persen

PT Bank Syariah Indonesia Tbk/BSI (BRIS) mencatatkan kinerja baik selama kuartal IV 2021 dengan laba bersih sebesar Rp3,03 triliun atau tumbuh 38,42 persen (yoy) dibandingkan Desember 2020 sebesar Rp2,19 triliun.


“Di tengah kondisi yang memang kita tahun sampai kuartal empat tahun lalu cukup challenging tapi BSI masih menunjukkan kinerja yang solid,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat konferensi pers secara daring di Jakarta, Rabu, 2 Pebruari 2022.


Herry menyampaikan, selain pertumbuhan laba bersih, kinerja BSI 2021 yang menggembirakan terlihat dari sejumlah indikator lain, seperti aset yang tumbuh 10,73 persen menjadi Rp265,29 triliun (yoy) dari sebelumnya Rp239,58 triliun.

Kemudian, pembiayaan yang tumbuh 9,32 persen dari Rp156,7 triliun menjadi Rp171,29 triliun (yoy), dan dana pihak ketiga tumbuh menjadi Rp233,25 triliun atau tumbuh 11,12 persen (yoy).


“Terkait CSR, karena kita membayar zakat, sehingga zakat BSI di akhir tahun 2021 bisa mencapai Rp102 miliar atau ikut tumbuh (37,84 persen) juga sejalan dengan pertumbuhan laba,” ujarnya.


Di sisi kualitas, NPF nett membaik menjadi 0,87 persen di Desember 2021. Perbaikan juga tercermin dari rasio-rasio keuangan utama BSI di tahun 2021 dari rasio probability terdapat peningkatan return on equity BSI menjadi 11,18 persen menjadi 13,71 persen. Dari sisi return on aset meningkat dari 1,38 persen menjadi 1,61 persen.


“Dengan seiring berjalannya merger, penyatuan operasional, BSI di 2021 mencatat perbaikan dari sisi efisiensi di mana BOPO mengalami penurunan dari 84,62 persen menjadi 80,46 persen,” ujar Direktur FInance&Startegy BSI Ade Cahyo Nugroho pada kesempatan yang sama.


Di sisi lain, BSI juga mampu mencatat penurunan cost of fund yang cukup signifikan menjadi 2,03 persen dari 2,68 persen. Begitu juga dengan kinerja CAR meningkat dari 18,24 persen menjadi 22,09 persen.


BSI juga mensyukuri kepercayaan dari masyarakat Indonesia kepada perseroan meskipun dengan usia relatif muda. Antusiasme tersebut tercermin dari tabungan BSI yang tumbuh menjadi 12,84 persen meningkat dari Rp88 triliun menjadi 99,75 triliun.

Pertumbuhan tabungan BSI khususnya didorong oleh tabungan Wadiah yang tumbuh 15,3 persen atau mencapai Rp34,1 triliun.


“Hal lain yang membuat kami bersyukur bahwa BSI menjadi salah satu bank yang paling kuat dalam hal bisnis tabungan dan ini menggambarkan hal yang sangat positif untuk perkembangan bisnis BSI ke depan,” ujar Cahyo.

Check Also

Target Prapenjualan PANI Turun 3,6 Persen Jadi Rp5,3 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), emiten properti kongsian Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *