Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Dalam Dua Pekan Terakhir Transaksi Harian Terus Menurun Jadi Rp11,52 Triliun

Dalam Dua Pekan Terakhir Transaksi Harian Terus Menurun Jadi Rp11,52 Triliun

Marketnews.id Kecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sepekan perdagangan saham alami peningkatan. Indikator bursa lainnya justru mengalami penurunan. Melemahnya perdagangan saham lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal khususnya kebijakan ekonomi negara maju termasuk Amerika yang akan melakukan Tapering pada Maret mendatang.

Selama sepekan pekan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 17-21 Januari 2022, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) kembali mencatatkan kinerja negatif dengan penurunan 0,13 persen menjadi Rp11,52 triliun, dari sepekan sebelumnya Rp11,53 triliun per hari.


Selain itu, kinerja negatif data bursa saham yang dikutip di Jakarta, Minggu, 23 Januari 2022 juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang anjlok 4,65 persen menjadi 1.302.330 kali transaksi dari 1.365.875 kali transaksi per hari pada pekan sebelumnya.


Kemudian, rata-rata volume transaksi harian di BEI juga tercatat mengalami penurunan hingga 5,49 persen menjadi 17,73 miliar saham dari sebanyak 18,76 miliar saham per hari pada pekan lalu.


Namun, selama sepekan terakhir kinerja Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tercatat menguat 0,49 persen ke level 6.723 dari penutupan akhir pekan sebelumnya, yakni 6.693.


Nilai kapitalisasi pasar BEI juga turut mengalami peningkatan 1,22 persen menjadi Rp8.463,01 triliun dari Rp8.360,74 triliun pada penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.


Pada perdagangan Jumat (21/1), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp972,65 miliar. Sedangkan sepanjang 2022 yang berakhir pada pekan ini, nilai beli bersih investor asing mencapai Rp6,01 triliun.


Selama sepekan perdagangan, BEI menerima satu pencatatan obligasi, yakni Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV-2022 yang diterbitkan PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp336 miliar.


Sehingga, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat awal tahun ini sebanyak tiga emisi dari dua emiten senilai Rp1,65 triliun.

Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 482 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp431,11 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 123 emiten.


Saat ini, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 148 seri, dengan nilai nominal Rp4.705,93 triliun dan USD200 juta. Adapun Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp4,91 triliun.

Check Also

Puradelta Lestari Pasang Target Pra Penjualan Rp 1,8 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, Puradelta Lestari (DMAS), menargetkan prapenjualan atau marketing sales …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *