Marketnews.id Bisnis pengolahan makanan siap saji, masih memiliki potensi besar buat pasar ekspor. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) manfaatkan peluang ini dengan membangun pabrik pengolahan yang jumlahnya mencapai delapan pabrik.
Hingga kuartal III-2021 PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) berhasil mencatatkan kinerja positif dan tercermin dari pendapatan serta laba bersih yang tumbuh.
Adapun, hingga kuartal III-2021 PMMP membukukan pendapatan sebesar US$ 128,7 juta, naik sebesar 1,8% secara tahunan dari tahun sebelumnya sebesar US$ 126,4 juta.
PMMP juga mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 8,5 juta per 30 September 2021 atau meningkat sebesar 8,3% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan pada 30 Juni 2020 sebesar US$ 7,8 juta.
Menurut Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP kinerja positif perusahaan juga didukung dari meningkatnya penjualan ekspor, terutama ke Amerika Serikat (AS), yang meningkat sebesar 9,5% secara tahunan menjadi US$ 113,6 juta pada September 2021 dari US$ 103,7 juta pada September 2020.
Pertumbuhan profitabilitas PMMP sejalan dengan strategi untuk meningkatkan porsi penjualan produk varian Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp yang masih memiliki demand yang sangat tinggi.
“Per bulan September 2021, volume penjualan produk Cooked Shrimp kami mencapai 54% dari total penjualan, sedangkan untuk produk Value Added Shrimp kami telah mencapai 24% dari total penjualan kami,” terang Martinus dalam keterangan resmi, Rabu, 1 Desember 2021.
Martinus menekankan pertumbuhan laba sejalan dengan target perusahaan untuk terus meningkatkan penjualan kedua produk tersebut dibandingkan dengan produk raw shrimp yang memiliki profitabilitas lebih rendah.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan marjin laba kotor kita dari 20.2% meningkat menjadi 22,2% pada September 2021, atau meningkat sebesar 200bps secara tahunan.
Ke depan, PMMP menargetkan penjualan produk Value Added Shrimp dapat mencapai sekitar 30% – 35% dari total penjualan.
“Untuk 2 tahun ke depan, kami targetkan penjualan Value Added kami dapat terus meningkat hingga mencapai 35% dari total penjualan. Hal ini didukung pula oleh fasilitas produksi kami yang baru selesai pada bulan lalu, yang nantinya akan difokuskan untuk memproduksi Value Added ,” tambah Martinus.