Marketnews.id Setelah tertunda sekitar tiga tahun, PT Net Visi Media Tbk akhirnya siap juga melego sahamnya ke publik meskipun dengan skenario berbeda. Rencana awal, perusahaan ini berencana meraih dana publik sekitar Rp 1 Triliun.
Tapi setelah penundaan, dana yang akan di raih dari publik hanya 4,37 persen atau sekitar Rp 150 miliar. Sisanya diperoleh dari penerbitan Mandatory Convertible Bonds (MCB) sebesar 25,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
PT Net Visi Media Tbk ( NETV ) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 765.306.100 lembar, dengan harga penawaran sekitar Rp190-196 per saham.
Berdasarkan Prosepktus IPO NETV yang dipublikasikan di Jakarta, Senin, 27 Desember 2021, jumlah saham IPO bernilai nominal Rp100 per lembar tersebut setara dengan 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.
Pada proses aksi korporasi ini, manajemen NETV menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. “Saham yang ditawarkan kepada masyarakat memiliki harga penawaran sekitar Rp190-Rp196 setiap saham,” demikian disebutkan dalam Prospektus IPO Net TV.
Dengan demikian, pada pelaksanaan IPO ini manajemen NETV beraharap bisa meraup dana masyarakat melalui pasar modal berkisar Rp145,41 miliar sampai Rp150 miliar.
Penawaran awal dalam pelaksanaan IPO ini pada 27 Desember 2021-3 Januari 2022, sedangkan masa penawaran umum diharapkan bisa terlaksana pada 18-21 Januari 2021. Manajemen berharap rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Januari 2021.
Dengan demikian, distribusi saham secara elektronik (Tanggal Emisi) bisa terlaksana pada 24 Januari 2022 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 25 Januari 2022.
Rencananya, dana hasil penawaran umum —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk modal kerja NETV sebesar 18,5 persen, sedangkan sebesar 53 persen akan digunakan sebagai bentuk setoran modal ke anak usaha, PT Net Mediatama Televisi ( NMTV ).
Sementara itu, sisanya sebesar 28,5 persen akan digunakan oleh perseroan sebagai setoran modal kepada anak perusahaan yang lainnya, yakni PT Net Media Digital (NMD) untuk pembuatan dan pembelian program dan biaya-biaya operasional.
Sebelumnya, total saham yang akan dilepas perseroan setara dengan 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Namun, tidak semua bagian saham baru tersebut akan ditawarkan kepada investor publik. Hanya saham setara Rp150 miliar yang akan dilepas ke investor publik. Sementara itu, sisanya akan menjadi bagian dari pemilik Mandatory Convertible Bond (MCB) yang dikonversikan menjadi saham.
Bersamaan dengan IPO kali ini, NET TV. juga akan menerbitkan saham baru sebanyak 5,93 miliar yang merupakan saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan konversi.
Konversi saham itu terdiri dari: pertama, seluruh tagihan yang dimiliki oleh PT Indika Inti Holdiko berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham menjadi 1,80 miliar saham.
Kedua, obligasi wajib konversi (Mandatory Convertible Bonds) yang telah diterbitkan NET TV. kepada masing-masing PT Semangat Bambu Runcing sebesar 2,06 miliar saham dan PT First Global Utama sebesar 2,06 miliar .
Dengan demikian, total persentase saham hasil pelaksanaan konversi adalah sebesar 25,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi.
Selanjutnya, NET TV. juga menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Plan/ MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 703,59 juta saham atau 2,91 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh setelah IPO.