Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Antisipasi Bisnis Voice Dan SMS Menurun, Smartfren Dalami Bisnis Data Center

Antisipasi Bisnis Voice Dan SMS Menurun, Smartfren Dalami Bisnis Data Center

Marketnews.id Teknologi terus berkembang dan dunia bisnis pun memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan seksama. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga tak ingin tertinggal, dan telah menyiapkan langkah strategis mengantisipasi bisnis voice dan SMS yang terus menurun dengan merambah bisnis data center yang belakangan ini banyak dibutuhkan oleh dunia bisnis.

Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana memperkuat bisnis  data center . Hal ini dilakukan sebagai antisipasi menurunnya potensi bisnis dari segmen  voice  dan SMS.


Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menjelaskan, industri telekomunikasi dalam beberapa waktu terakhir menghadapi banyak tekanan karena menurunnya penggunaan telepon dan layanan SMS. Pasalnya, pengguna sudah mulai meninggalkan kedua layanan tersebut dan beralih ke layanan  over the top  (OTT), yaitu layanan konten berupa data, informasi dan multimedia melalui jaringan internet.


“Sehingga, kami harus mencari jalan keluar karena pelanggan saat ini sudah menikmati menelpon dan mengirimkan pesan melalui aplikasi dan tidak mungkin dihentikan ataupun disuruh kembali ke telepon dan SMS,” ujar Merza dalam acara Paparan Publik secara Virtual, Selasa, 28 Desember 2021.


Melihat hal ini, Smartfren sejak awal sudah memfokuskan strategi pada peningkatan data dan mulai membangun data center . Smartfren juga mengembangkan layanan lain di luar OTT, misalnya layanan video, musik dan bisnis lainnya.


Khusus untuk peningkatan bisnis  data center , Smartfren sudah mengakuisisi 20,5% kepemilikan di PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo). Menurut Merza, Moratelindo adalah perusahaan jaringan serat optik yang sudah memiliki 6  data center  di Indonesia. Moratelindo juga memiliki 48,51 ribu km jaringan serat optik dan lebih dari 5 ribu pelanggan  entreprises. 


“Dengan adanya 5.G, interkonektivitas antar kota merupakan kunci utama. Kapasitas Moratelindo dalam mengelola fiber optik menjadi nilai tambah bagi Smartfren dalam menguasai teknologi jaringan,” jelas Merza.


Ke depan, Merza mengungkapkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan kepemilikan di Moratelindo menjadi lebih dari 50%. Namun hal tersebut tidak bisa menjadi keputusan sepihak FREN karena harus mendapat persetujuan dari pemegang saham lain.


Lebih lanjut, selain meningkatkan kepemilikan di Moratelindo, Smartfren juga menjalin kerjasama dengan perusahaan  artificial intelligence  dan cloud computing  dari Abu Dhabi, Group 42 (G42) dan mitra lokal, PT Amara Padma Sehati (APS). Kerjasama ini dilakukan untuk membangun  data center  berkapasitas 1.000 megawatt di Indonesia.


Pada tahap pertama, kedua belah pihak akan mengembangkan  data center  sebesar 100-200 mega watt. Pembangunan  data center  akan dilakukan di bebeapa lokasi seperti Kota Delta Mas dan ibu kota baru. Adapun pembentukan  joint venture  antara G42 dan APS akan dilakukan pada awal 2022.


Dengan adanya strategi bisnis ini, FREN berharap bisa berdampak positif terhadap perusahaan. Direktur Keuangan Smartfren Telecom Anthony Susilo menjelaskan, pada tahun depan, perseroan berharap bisa menumbuhkan pendapatan di atas 10%. Sementara  bottom line  diharapkan bisa semakin membaik seiring margin yang juga membaik.

Check Also

Hero Masih Alami Rugi Bersih Rp5,855 Miliar Di 2024

MarketNews.id-DFI Retail Nusantara (HERO) membukukan pertumbuhan pendapatan 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp4,543 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *