Marketnews.id Menggeliatnya perekonomian nasional mulai disikapi dunia usaha dengan membuat anggaran belanja. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berencana untuk merealisasikan anggaran belanja yang telah ditetapkan (Capex) secara total sebesar Rp 326 miliar yang telah digunakan untuk membeli 3 unit kapal tunda.
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyatakan hingga September 2021 kemarin realisasi belanja modal (capital expenditure / capex) 65 persen dari total Rp326 miliar. Capex ini salah satunya dipergunakan untuk penambahan armada berupa 3 unit kapal pandu dan 1 unit kapal tunda.
Direktur Keuangan dan SDM IPCM, Rizki Pribadi Hasan, mengatakan bahwa capex tersebut merupakan anggaran belanja yang dianggarkan untuk tahun buku mulai 2018 silam. Dan untuk belanja modal bagi empat kapal tersebut kurang lebih mencapai Rp95 miliar.
“Capex Kita dari tahun 2018 akhir sampai 2022 kita anggarkan sebesar Rp326 miliar, dimana dari angka itu hingga September 2021 sudah terpakai kurang lebih 65 persen sisanya akan kita gunakan sampai tahun 2023,” kata Rizki dalam keterangannya, Sabtu, 20 Nopember 2021.
Dia memperkirakan permintaan jasa pandu dan tunda untuk kapal-kapal logistik besar kedepan akan semakin ramai. Oleh sebab itu IPCM berencana melakukan penambahan dua unit kapal lagi di tahun 2022 demi menopang pertumbuhan sektor logistik. Diharapkan dengan peluang ini bisnis IPCM terus berkembang.
“Kami sedang melakukan kajian untuk penambahan anggaran, tapi kami belum bisa disclose berapa nilainya untuk penambahan kapal demi menyambut perekonomian kedepan,” pungkas Rizki.
Seperti diketahui IPCM) membukukan kinerja yang memuaskan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021. Emiten berkode IPCM itu mencetak kenaikan kinerja hingga dua digit dari sisi pendapatan bersih maupun laba tahun berjalannya.
Mengutip laporan keuangan, IPCM mencetak pendapatan bersih hingga Rp 600,08 miliar. Perolehan ini meningkat 17,63% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 510,15 miliar.
Segmen penundaan kapal masih menjadi kontributor utama pendapatan IPCM hingga 87,89 % atau setara Rp 527,40 miliar. Adapun kontribusinya meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 448,28 miliar.
Di sisi lain, segmen pemanduan kapal berkontribusi Rp 31,18 miliar. Capaian ini meningkat drastis 75,53% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 17,76 miliar.
Sementara itu, jasa pengelolaan kapal berkontribusi Rp 41,5 miliar. Kontribusinya ini menurun 1,89% yoy dari sebelumnya Rp 42,3 miliar.
Kenaikan dari sisi top line itu turut mengerek bottom line IPCM. Tercatat, laba tahun berjalan meningkat 29,83% yoy menjadi Rp 90,54 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, IPCM membukukan laba Rp 69,74 miliar.
Selain pendapatan bersih, bottom line IPCM juga ditopang pendapatan operasi lainnya yang terkerek menjadi Rp 7,69 miliar dari sebelumnya Rp 1,99 miliar. Di sisi lain, beban operasi lainnya mampu ditekan menjadi Rp 14,14 miliar dari sebelumnya Rp 19,07 miliar.
Sekadar informasi, hingga akhir kuartal ketiga 2021, total ekuitas IPCM mencapai Rp 1,42 triliun atau naik 1,23% dari akhir tahun 2020 yang tercatat Rp 1,40 triliun.
Total liabilitas IPCM menurun 6,18% menjadi Rp 297,08 miliar. Sementara total ekuitasnya terkerek 3,38% menjadi Rp 1,12 triliun.