Marketnews.id Dividen yang dikeluarkan oleh emiten yang berkinerja keuangan baik, sangat ditunggu oleh investor yang berorientasi jangka menengah dan panjang. Apalagi dividen yang dibagikan prosentasenya besar dari laba bersih yang diraih.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) untuk tahun buku 2021 akan membagikan dividen buat pemegang sahamnya bila kinerja IPCC terus positif hingga akhir tahun ini dan tentunya disetujui oleh pemegang saham. Tahun buka 2020 lalu, BUMN ini tidak membagikan dividen lantaran mengalami kerugian sekitar Rp 32,73 miliar.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) komitmen untuk memberikan timbal balik yang optimal kepada shareholder dan pemegang saham.
Untuk itu tahun ini, manajemen berniat akan membagikan dividen dengan catatan kinerja positif bisa dipertahankan hingga akhir tahun 2021. Namum proyeksi terkait besarannya belum dapat disebutkan mengingat tahun buku 2021 masih berjalan.
Direktur Keuangan dan SDM IPCC, Feri Irawan optimis kinerja perseroan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021 seiring dengan peningkatan layanan bongkar muat.
Diharapkan tren perbaikan kinerja perseroan masih akan berlanjut di tahun 2022 mendatang. Dengan terus membaiknya kondisi keuangan, manajemen tak sungkan melepas sebagian penghasilan untuk membagi dividen selama disetujui oleh pemegang saham.
“Saya yakin tahun 2021 selama kita untung kita akan bagi dividen, namun kita akan ikuti pimpinan selama tidak salahi aturan dan hukum,” kata Feri dalam keterangannya, Jumat, 19 Nopember 2021.
Mengacu pada laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya, posisi kas dan setara kas IPCC hingga triwulan III 2021 sebesar Rp705,55 miliar. Jumlah ini meningkat 35,77 persen dari akhir tahun buku 2020 senilai Rp519,66 miliar.
Kemudian total perolehan pendapatan operasi IPCC di periode sembilan bulan tahun ini mencapai Rp347,77 miliar. Jumlah ini naik 39,54 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp249,23 miliar.
Untuk laba tercatat sebesar Rp16,60 miliar atau naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi sebesar Rp32,73 miliar.
“Kita ini kan bagian dari BUMN , nggak mungkin kita nggak akan bagi, kalau kita bagi deviden ke investor artinya kita bagi juga ke negara. Apalagi pak Erick (Menteri BUMN ) tegas mengatakan BUMN harus perkuat negara, jadi apa alasannya kita nggak bagi, kan uangnya ada,” lanjut Feri.
Di saat yang sama Direktur Utama IPCC, Rio Theodore Natalianto Lasse, menambahkan bahwa pihaknya tak bisa menahan laba yang diperoleh perusahaan untuk kebutuhan ekspansi secara terus menerus.
Dia juga berkomitmen selama disetujui oleh pemegang saham, dan kondisi keuangan terus membaik maka dividen akan diberikan. Sebab tahun lalu akibat terimbas pandemi, IPCC terpaksa tidak dapat membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.
“Jadi nggak enak kemarin (tahun lalu) kita nggak bagi deviden, tapi tahun ini kita ingin tersenyum, kita beberapa kali pertemuan, bahwa kita akan coba simulasikan untuk bisa bagi dividen,” pungkas dia.