Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Delta Dunia Makmur Alami Kerugian Bersih USD16,1 Juta Akibat Beban Usaha Naik Signifikan

PT Delta Dunia Makmur Alami Kerugian Bersih USD16,1 Juta Akibat Beban Usaha Naik Signifikan

Marketnews.id Harga batubara selama kuartal ketiga tahun ini terus meningkat. Tidak heran sebagian besar perusahaan tambang batubara meraih laba signifikan sepanjang kuartal ketiga tahun ini. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sepanjang kuartal ketiga alami peningkatan pendapatan signifikan baik dari jumlah batubara yang dijual maupun dari harga jual. Tapi, beban usaha yang tinggi, membuat emiten batubara ini alami kerugian signifikan.

Meski selama enam bulan pertama tahun ini mencatatkan pertumbuhan jumlah pendapatan bersih, namun PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengalami lonjakan nilai rugi bersih menjadi USD16,1 juta.


Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (15/11), selama sembilan bulan pertama 2021, jumlah pendapatan bersih DOID tercatat meningkat 15,2% menjadi USD596,74 juta dari USD494,18 juta pada periode yang sama di 2020.


Namun, per akhir kuartal III-2021, jumlah beban pokok pendapatan DOID tercatat melambung 19,5% menjadi USD515,67 juta dari USD431,6 juta per kuartal III-2020.

Sehingga, laba bruto selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi senilai USD81,08 juta atau masih lebih tinggi dibanding laba bruto di periode yang sama 2020, yakni USD62,58 juta atau tumbuh 29,5%.


Peningkatan biaya selama sembilan pertama 2021 juga terjadi di pos beban usaha yang mencapai USD38,94 juta dibanding periode yang saham setahun sebelumnya senilai USD21,71 juta.

Pendapatan keuangan DOID per kuartal III-2021 tercatat menurun menjadi USD767,81 ribu dari USD3 juta per kuartal III-2020.


Beban keuangan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini tercatat meningkat menjadi USD47,84 juta dari USD38,93 juta pada periode yang sama di 2020. Maka, selama sembilan bulan pertama 2021 rugi sebelum pajak yang dicatatkan DOID sebesar USD13,91 juta, atau jauh lebih besar dibanding rugi sebelum pajak per akhir kuartal III-2020 senilai USD797,94 ribu.


Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) per kuartal III-2021 yang sebesar USD2,2 juta, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan DOID menjadi USD16,1 juta.

Adapun jumlah rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per akhir kuartal ketiga tahun ini juga tercatat USD16,1 juta.


Per 30 September 2021, total liabilitas DOID melambung menjadi USD1,14 miliar dari posisi per 31 Desember 2020 yang senilai USD710,72 ribu. Sedangkan jumlah ekuitas hingga akhir kuartal III-2021 tercatat senilai USD248,1 juta atau mengalami penurunan dibanding per akhir Desember 2020, yakni USD263,73 juta.


Menurut Direktur Utama DOID, Ronald Sutardja, dalam surat penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan liabilitas hingga 61 persen tersebut dikarenakan adanya peningkatan total pinjaman kepada bank sebesar USD282 juta atau 492 persen.


Penambahan pinjaman tersebut berasal dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar USD350 juta pada Juli 2021, dikurangi beban transaksi yang belum diamortisasi sebesar USD10 juta. Tetapi, peningkatan jumlah utang tersebut juga diimbangi dengan pelunasan saldo tersisa dari MUFG Bank Ltd sebesar USD58 juta pada Februari 2021.


Selain itu, peningkatan liabilitas itu juga dipengaruhi oleh peningkatan utang usaha pihak ketiga mencapai USD101 juta atau 203 persen, sejalan dengan meningkatnya aktivitas belanja modal, belanja persediaan, serta beban pokok pendapatan dan beban usaha DOID.

Check Also

Target Prapenjualan PANI Turun 3,6 Persen Jadi Rp5,3 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), emiten properti kongsian Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *