Marketnews.id Hingga akhir kuartal ketiga tahun ini, PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) mampu meraih kontrak baru senilai Rp 11,3 triliun. Meskipun begitu, realisasi belanja modal (Capex) hingga akhir September baru mencapai Rp 388,8 miliar atau 14,7 persen dari rencana awal Capex. Rendahnya serapan Capex diantaranya lantaran banyak nya proyek penyertaan perseroan yang belum terealisasi akibat Covid-19.
Hingga akhir kuartal III-2021, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan nilai kontrak baru Rp11,3 triliun, atau melonjak 82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp6,2 triliun.
Laporan perolehan kontrak baru tersebut disampaikan manajemen ADHI melalui materi Public Expose perseroan. Sebagaimana diketahui, Adhi Karya (ADHI) menggelar Paparan Public yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 17 Nopember 2021.
Manajemen ADHI menyampaikan bahwa realisasi belanja modal (capex) perseroan hingga akhir September 2021 senilai Rp388,8 miliar atau hanya sebesar 14,7 persen dari target alokasi capex untuk sepanjang tahun ini.
“Hal ini karena target capex 2021 didominasi penyertaan proyek investasi yang belum dapat terealisasi, akibat Covid-19”.
ADHI memaparkan, perseroan mampu menjaga profitabilitas hingga akhir September 2021, walaupun kondisi perekonomian di dalam negeri masih dibayangi situsi pandemi Covid-19 gelombang kedua.
“Terdapat kenaikan laba bersih di kuartal III-2021, karena adanya efisiensi pada beban usaha dan peningkatan pendapatan ventura bersama (proyek join operasi)”.
Per kuartal III-2021, ADHI mampu mencatatkan kenaikan laba bersih 10,6% menjadi Rp17,02 miliar dari Rp15,38 miliar per kuartal III-2020. Padahal, selama enam bulan pertama tahun ini, perseroan mengalami penurunan pendapatan usaha.
Pendapatan usaha ADHI selama sembilan bulan pertama 2021 hanya senilai Rp7,35 triliun atau mengalami penurunan 13,1% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp8,46 triliun.
Namun, pada tiga kuartal terakhir di 2021 jumlah beban pokok pendapatan ADHI hanya senilai Rp6,27 triliun atau lebih rendah dibanding per kuartal III-2020 yang sebesar Rp7,31triliun. Sehingga, laba bruto yang dicatatkan perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp1,09 triliun.
Selain itu, ADHI juga mampu menekan beban usaha selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp482,08 miliar dari Rp549,93 miliar pada periode yang sama di 2020.
Maka, laba usaha yang dibukukan ADHI per kuartal III-2021 menjadi Rp594,9 miliar atau lebih besar 2,2% dibanding periode yang sama di 2020 senilai Rp582,07 miliar.