Marketnews.id Kinerja usaha PT Elnusa Tbk sepanjang semester pertama tahun ini mengalami penurunan tipis sekitar lima persen, dibanding dengan kinerja pada semester pertama tahun lalu. Berubahnya landscape bisnis usaha sebagai salah satu penyebab berkurangnya pendapatan usaha perseroan. Dimasa pendemi Covid-19 ini. Pendapatan dari sektor hulu-hilir minyak dan gas (Migas) dan jasa service terganggu lantaran adanya pendemi Covid-19. Pendapatan dari jasa distribusi dan logistik justru meningkat pada semester ini. Meskipun begitu perseroan masih menguasai pendapatan dari induk usaha Pertamina.
Manajemen PT Elnusa Tbk (ELSA) mengakui bahwa landscape bisnis yang berkontribusi pada besaran pendapatan perseroan sepanjang semester I 2021 mengalami perubahan. Hal ini dipicu oleh mayoritas aktivitas industri hulu – hilir minyak dan gas (migas) serta jasa-jasa servis sektor migas yang terganggu pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Direktur SDM dan Umum yang merangkap Direktur Keuangan ELSA, Tenny Alfrida, mengatakan jika di tahun 2020 lalu unit bisnis yang berkontribusi paling besar terhadap pendapatan perseroan adalah unit upstream sebesar 54 persen, di tahun 2021 ini sektor upstream hanya berkontribusi sebesar 39 persen.
Sedangkan unit bisnis yang berkontribusi paling besar pada pendapatan ELSA hingga semester I 2021 adalah unit distribusi dan logistik sebesar 53 persen. Di tahun lalu unit bisnis ini andilnya hanya 42 persen.
“Untuk unit supporting bisnis kontribusinya tahun lalu 4 persen (pada pendapatan) dan tahun ini naik menjadi 8 persen,” ungkap Tenny dalam public expose virtual, Jumat, 1 Oktober 2021.
Sementara itu terkait dengan besaran revenue yang dikantongi perseroan pada semester pertama tahun ini adalah sebesar Rp3,71 triliun atau turun 5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp3,89 triliun. Untuk nett profit juga anjlok sebesar 69 persen dari sebelumnya Rp130 miliar menjadi Rp40 miliar.
Terkait dengan kontribusi proyek yang digarap ELSA sepanjang semester I 2021 masih didominasi dari Pertamina Grup yang mencapai 76 persen. Sementara di tahun lalu porsi proyek dari Pertamina Grup yang ditangani perseroan mencapai 79 persen. Kemudian untuk proyek dari badan usaha lainnya tahun ini mencapai 24 persen dari sebelumnya sebesar 21 persen.
“Jadi memang terjadi perubahan landscape bisnis yang mengakibatkan kontribusi pendapatan sepanjang semester I 2021 juga mengalami perubahan. Itu tidak lepas dari adanya dinamika domestik dan global yang juga disebabkan oleh pandemi,” pungkas dia.