Home / Korporasi / BUMN / Siap Siap Bank Syariah Indonesia (BRIS) Akan Rights Issue Sekitar Rp 7 Triliun

Siap Siap Bank Syariah Indonesia (BRIS) Akan Rights Issue Sekitar Rp 7 Triliun

Marketnews.id Banyak cara buat perusahaan publik untuk menambah modal guna pengembangan usaha. PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) berencana melakukan penawaran saham baru lewat right issue dengan nilai diperkirakan sekitar Rp 7 triliun.

Seperti diketahui, saat ini saham BRIS yang dikuasai oleh publik hanya sekitar lima persen. Padahal. Menurut ketentuan, minimal saham yang dipegang oleh investor publik sekitar 7,5 persen. Kekurangan inilah yang akan ditutupi lewat penerbitan saham baru.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memiliki rencana untuk menambah porsi kepemilikan saham oleh publik melalui rights issue.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dalam webinar pada Jumat (6/8/2021).

Sebagai informasi, saat ini porsi saham BRIS yang dimiliki oleh masyarakat adalah sebesar 5,46 persen.

Sementara, aturan yang mengatur jumlah saham beredar yang bisa dibeli masyarakat dari perusahaan dengan status terbuka atau free float menetapkan minimal sebesar 7,5 persen. Dengan demikian, BSI perlu menambah jumlah porsi saham publik.


“Memang ada rencana right issue tahun depan dan ada tujuan peningkatan modal juga, kami sudah diminta oleh BEI dan OJK untuk memikirkan action plan berikutnya,” ujarnya.

Selain itu, Hery juga menyebutkan jumlah saham publik yang hanya sedikit, dinilai tidak terlalu ‘cantik’ dan volatilitas saham cenderung tinggi. Sementara, jika volume saham publik besar akan lebih stabil.

“Pemodal besar tidak mudah mengombang-ambingkan [harga saham],” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya pernah menyatakan nilai rights issue BRIS diperkirakan bisa mencapai hingga Rp7,2 triliun.


Selain itu, BSI juga berencana untuk memperluas jaringan bisnisnya ke wilayah Timur Tengah pada Oktober 2021 atau dua bulan mendatang.

BSI memang telah memiliki rencana mendirikan kantor atau unit kerja di kawasan Timur Tengah sejak awal berdiri dengan tujuan membantu penyerapan dan penyaluran sukuk global pemerintah Indonesia.

Dubai dilirik sebagai tujuan ekspansi bisnis BSI karena merupakan pusat keuangan dunia dan ekonomi syariah di sana sangat kuat. Selain itu, saat ini pendanaan melalui sukuk global sangat potensial.

Check Also

Puradelta Lestari Pasang Target Pra Penjualan Rp 1,8 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, Puradelta Lestari (DMAS), menargetkan prapenjualan atau marketing sales …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *