Marketnews.id Satu per satu proses restrukturisasi utang Lion Group mulai di jalankan. Setelah merumahkan sekitar 8.000 karyawan, kini giliran enam unit pesawat yang harus di lepas kepada Alice Spring, Australia. Mampu Lion Group mempertahankan bisnis penerbangan ini ke depan.
Lion Air Group menjalin kesepakatan dengan lessor untuk melepas enam unit pesawat Australia sebagai salah satu upaya bertahan dalam masa pandemi Covid-19.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan maskapai melakukan adaptasi yang berdampak ke bisnis, salah satunya restrukturisasi dengan pihak atau mitra.
“Dari 299 unit pesawat yang dioperasikan baik skema finance lease maupun operating lease, terdapat enam unit yang dikirim ke Alice Spring, Australia, lokasi yang disepakati bersama lessor,” kata Danang dalam siaran pers, Sabtu (7/8/2021).
Dia menuturkan keputusan ini, digunakan untuk melakukan perbaikan yang tujuan akhirnya adalah memperbaiki serta memaksimalkan kinerja yang dijalankan perusahaan. Lion Air Group sangat perlu melakukan evaluasi kinerja dan melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
Danang menuturkan Lion Air Group sudah melakukan negosiasi dengan semua mitra, 90 persen ada kesepakatan serta solusi terbaik ditengah pandemi Covid-19. Keputusan tersebut sesuai dengan kondisi pasar yang ada saat ini mengalami penurunan, sehingga perlu mengurangi jumlah pesawat udara.
Selain itu, lanjutnya, bisa memberikan dampak lebih efisien serta mampu menyesuaikan kapasitas angkut penumpang dan kargo. Kemudian, mendukung operasional dan kinerja Lion Air Group, karena setelah proses direstrukturisasi, biaya mengalami penurunan.
Lion Air Group memastikan operasional dan layanan penerbangan tetap dijalankan sesuai permintaan pasar dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan sesuai pedoman protokol keseahtan.