Marketnews.id Kebijakan Pemerintah menerapkan PPKM nilai berhasil bila dilihat dari terus menurunnya jumlah korban pendemi Covid-19. Untuk pulau Jawa dan Bali secara bertahap laju pertumbuhan penduduk terkontaminasi terpapar Covid-19 terus menurun. Pemerintah pun mulai melonggarkan PPKM dengan menurunkan level dari 4 menjadi 3. Aktifitas ekonomi dan perekonomian mulai dilonggarkan dengan tetap melakukan pembatasan jumlah karyawan atau pegawai yang masuk kerja.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja berharap pemerintah tidak terus-terusan melakukan pengetatan pada sektor ritel. Sebab kebijakan pengetatan melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) yang dilakukan selama ini sangat berdampak pada sektor ritel seperti mall, hotel dan restoran.
Menurut Alphonzus Widjaja, pelonggaran yang dilakukan pemerintah belum lama ini telah berdampak positif pada penjualan Food and Beverage (F&B) di pusat-pusat perbelanjaan dengan jumlah kenaikan 54 persen. Apabila pengetatan terus berlanjut tanpa diturunkan levelnya dikhawatirkan akan semakin banyak mall-mall yang tutup. Oleh sebab itu dia sepakat terhadap aturan pemerintah yang mengharuskan agar setiap pengunjung mall melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Hal ini dianggapnya sebagai win-win solution agar sektor ritel tetap hidup namun jaminan kesehatan tetap terjaga.
“Kita ingin tidak terjadi lagi penutupan-penutupan ini, caranya adalah dengan mendorong vaksinasi. Sebelumnya selama pandemi kita hanya bermain di instrumen protokol kesehatan, sekarang ini ada instrumen baru yaitu vaksinasi,” kata Alphonzus Widjaja di Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Salah satu wujud dukungan APPBI untuk kembali mendorong roda ekonomi adalah dengan menjadi pilot project protokol wajib vaksinasi yang bekerjasama dengan pemerintah. Tak hanya di sektor pusat perbelanjaan pihaknya juga mendukung pelaksanaan vaksinasi di sektor industri.
“Vaksinasi ini yang kita gunakan untuk meminimalkan kemungkinan terjadi lagi penutupan. Oleh karenanya kita dorong program wajib vaksinasi ini,” pungkas dia.