Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Penjualan Mobil Baru Periode Juni Tumbuh 32,7 persen. Secara Tahunan Tumbuh 476 Persen

Penjualan Mobil Baru Periode Juni Tumbuh 32,7 persen. Secara Tahunan Tumbuh 476 Persen

Marketnews.id Kebijakan pemerintah dalam memberikan relaksasi atau stimulus pajak buat pembelian kendaraan baru dalam setahun terakhir ini sudah memberikan hasil nyata. Secara tahunan, penjualan mobil baru pada Juni 2021 tumbuh 476,1 persen.

Penjualan mobil pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7% mom. Sedangkan secara year-on-year, penjualan mobil pada Juni 2021 tumbuh 476,1% yoy -78,9% yoy pada Juni 2020).


Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesale (yaitu penjualan dari pabrik ke dealer) pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7% mom dengan penjualan sebanyak 72.720 unit. “Lebih detail lagi, penjualan mobil penumpang tumbuh sebesar 27,6% mom dengan penjualan sebanyak 54.306 unit; dan penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 50,5% mom dengan penjualan sebesar 18.414 unit,” kata Andry dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7).


Secara year-on-year, penjualan mobil pada Juni 2021 tumbuh 476,1% yoy (vs. -78,9% yoy pada Juni 2020). Lebih detail lagi berdasarkan tipe mobil, penjualan mobil penumpang tumbuh 628,7% yoy pada Juni 2021 (vs. -83,0% yoy pada Juni 2020); sedangkan penjualan mobil niaga tumbuh 256,1% yoy (vs. – 67,4% yoy Juni 2020).


“Pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi pada Juni 2021 terjadi karena low based effect akibat penerapan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sejak Maret hingga akhir Mei 2020,” ujar Andry.


Penjualan pada bulan Juni 2020 sebanyak 12.623 unit, sudah meningkat dibandingkan angka terendah pada bulan April dan Mei 2020, yaitu masing-masing sebesar 7.868 dan 3.551 unit.


Secara kumulatif, total penjualan mobil pada Januari hingga Juni 2021 (6M21) tercatat sebesar 393.469 unit, atau tumbuh 50,8% yoy (vs. -45,9% yoy 6M20; -48,4% pada FY2020). Secara rinci, penjualan mobil penumpang tumbuh 46,2% yoy pada 6M21 dengan penjualan 291.190 unit (vs. -46,4% yoy 6M20; -50,5% pada FY2020).

Sementara itu, penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 65,5% yoy pada 6M21 dengan penjualan 102.279 unit (vs. -44,2% yoy 6M20; -41,5% pada FY2020).


Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menambahkan walaupun penjualan mobil terus tumbuh sampai dengan Juni 2021, namun uncertainty terkait prospek pemulihan ekonomi meningkat kembali karena jumlah kasus harian masih terus meningkat (data per 14 Juli 2021, kasus Covid-19 harian nasional bertambah 54,5 ribu orang).


“Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah telah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah kota/kabupaten tanggal 3-20 Juli 2021,” kata Dendi dalam kesempatan yang sama.


Secara teknis, dealer mungkin masih bisa berjualan mobil secara online, dan pengiriman unit mobil baru dari pabrik ke dealer dan dari dealer ke konsumen masih bisa berlangsung normal dengan prokes ketat.


Tim Ekonom Bank Mandiri memandang peningkatan kasus Covid-19, selanjutnya penerapan PPKM Darurat bisa menghambat laju pemulihan ekonomi dan menurunkan consumer confidence. Akibatnya, masyarakat menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty.


Pada akhirnya, kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah daripada proyeksi kami sebelumnya. “Sebagai catatan, kami memperkirakan proyeksi pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2021 tumbuh sebesar 39,5% dengan total penjualan sebanyak 742.150 unit,” tutup Dendi.

Check Also

Nusantara Infrastructure (META) Raih Laba Bersih Rp 331 Miliar, Naik 240 Persen Di 2024

MarketNews.id–  Nusantara Infrastructure (META), mengalami penyusutan pendapatan konsolidasi turun sedalam  68 persen secara tahunan menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *