Marketnews.id Selama 14 bulan terakhir, Neraca Perdagangan RI terus mengalami surplus. Sepanjang tahun ini hingga Juni surplus mencapai USD102,87 miliar atau mengalami peningkatan 34,78 persen jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu. Sementara untuk impor nilainya mencapai USD91,01 miliar atau turun 28,36 persen dibanding impor tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan pada bulan Juni 2021 terjadi surplus sebesar USD1,32 miliar. Sementara untuk kinerja ekspor secara kumulatif sejak Januari – Juni 2021 mencapai sebesar USD11,86 miliar.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan kinerja ekspor bulan Juni 2021 sebesar USD18,55 miliar. Jika dibandingkan bulan Mei 2021 (month to month / mtom) mengalami kenaikan sebesar 9,52 persen. Ekspor bulan Mei tercatat sebesar USD16,93 miliar. Sementara secara tahunan (YoY) mengalami kenaikan sebesar 54,46 persen dibandingkan Juni 2020 yang sebesar USD12,01 miliar.
Sedangkan kinerja impor pada periode tersebut sebesar USD17,23 miliar. Secara bulanan (MoM) naik 21,03 persen yang mana impor di bulan Mei sebesar USD14,23 miliar. Sementara secara tahunan (YoY) naik 60,12 persen dimana impor pada Juni 2020 sebesar USD10,76 miliar.
“Surplus terjadi karena ekspor kita lebih tinggi daripada impor, dari grafik yang ada surplus ini menggembirakan sejak Mei 2020 sampai Juni 2021 selalu surplus, ini kabar baik selama 14 bulan ini neraca perdagangan kita surplus,” kata Margo dalam live streaming conference, Kamis (15/7).
Lebih lanjut catatan kinerja ekspor sejak Januari – Juni 2021 mencapai USD102,87 miliar atau terjadi kenaikan sebesar 34,78 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar USD76,33 miliar. Sementara untuk nilai impor kumulatif pada periode tersebut sebesar USD91,01 miliar atau mengalami penurunan 28,36 persen yang mencapai USD70,90 miliar.
Meski surplus dia mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat terus melakukan upaya maksimal dalam pencegahan penularan wabah agar stabilitas perekonomian khususnya kinerja ekspor impor dapat segera pulih kembali. Dia juga berharap kinerja perdagangan yang positif ini bisa terus dipertahankan sehingga bisa memberikan kontribusi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi.
“Trennya sejak 2016 sampai 2021 memperlihatkan bahwa surplus kita dari sewaktu-waktu menunjukkan perbaikan, harapannya ini akan memberikan dampak yang baik bagi perekonomian,” pungkas Margono.