Marketnews.id Meskipun hampir seluruh indikator perdagangan saham mengalami penurunan, indeks saham tetap meningkat 0,54 persen jadi 6.072. kenaikan indeks saham ini didukung oleh kenaikan nilai kapitalisasi pasar sebesar 0,2 persen.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 12-16 Juli 2021, rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan menjadi Rp10,47 triliun, padahal sepekan sebelumnya masih sebesar Rp11,8 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan saham di BEI yang dikutip di Jakarta, Minggu (18/7), penurunan data transaksi juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yakni 3,83 persen menjadi 1.155.902 kali transaksi dari sepekan sebelumnya sebanyak 1.201.900 kali transaksi per hari.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian di Bursa mengalami penurunan hingga 15,99 persen menjadi 16 miliar saham dari pekan sebelumnya, yakni 19,04 miliar saham per hari. Namun, pada perdagangan akhir pekan ini, posisi IHSG berada di level 6.072 atau menguat 0,54 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya pada level 6.039.
Selain penguatan pada IHSG , data positif perdagangan saham juga terjadi pada nilai kapitalisasi pasar yang meningkat 0,2 persen menjadi Rp7.202,26 triliun dari Rp7.187,64 triliun di pekan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (16/7), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp74,52 miliar, sehingga untuk sepanjang 2021, aksi beli bersih investor asing mencapai Rp17,643 triliun.
Pada perdagangan akhir pekan ini, BEI menerima pencatatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 yang diterbitkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) sebesar Rp1 triliun.
Total, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI sepanjang tahun ini sebanyak 47 emisi dari 34 emiten senilai Rp50,31 triliun. Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi sebanyak 470 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp426,69 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah tercatat di BEI berjumlah 153 seri, dengan nilai nominal Rp4.222,46 triliun dan USD400 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sebelas emisi senilai Rp6,39 triliun.