Home / Otoritas / Bank Indonesia / ADB Koreksi Perkiraan Pertumbuhan Emerging Market (EM) Asia 2021. Pertahankan Proyeksi Di 2022

ADB Koreksi Perkiraan Pertumbuhan Emerging Market (EM) Asia 2021. Pertahankan Proyeksi Di 2022

Marketnews.id Perubahan dadakan yang terjadi akibat pendemi Covid-19 yang masih terus berlangsung, memaksa Bank Pembangunan Asia (ADB) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang di kawasan Asia. Pertumbuhan dikoreksi jadi 7,2 persen dari sebelumnya 7,3 persen yang buat pada April 2021 lalu.

Bank Pembangunan Asia (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi  emerging market  (EM) Asia tahun ini menjadi sedikit lebih rendah karena kebangkitan pandemi Covid-19, namun mempertahankan proyeksi pertumbuhan tahun 2022.


ADB mengatakan pemulihan sedang berlangsung di “EM Asia”, mengacu pada 46 anggota ADB, termasuk China dan India, tetapi pertumbuhan direvisi turun menjadi 7,2%. Laporan Asian Development Outlook (ADO) yang dirilis April lalu memproyeksikan pertumbuhan 7,3%.


Sedangkan gabungan pertumbuhan ekonomi Asia diproyeksikan meningkat 5,4% tahun depan, lebih tinggi dari proyeksi April sebesar 5,3%.


“Pemulihan Asia dan Pasifik dari pandemi Covid-19 terus berlanjut, meskipun jalannya tetap genting di tengah wabah baru, varian virus baru, dan peluncuran vaksin yang tidak merata,” kata Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/7).


Dalam suplemen ADO, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk China pada 8,1% tahun ini, dan 5,5% tahun depan.
Tapi ADB merevisi turun perkiraan pertumbuhan India menjadi 10% tahun ini, dan 7,5% tahun depan, dari 11% dan 7,0% pada proyeksi April.


Untuk Asia Tenggara, ADB merevisi turun sebagian besar perkiraan pertumbuhan tahun 2021. Indonesia direvisi turun menjadi 4,1% dari 4,5%, Thailand menjadi 2,0% dari 3,0%, Malaysia menjadi 5,5% dari 6,0%, dan Vietnam menjadi 5,8% dari 6,7%.


Tapi ADB merevisi naik perkiraan pertumbuhan Singapura untuk tahun 2021, menjadi 6,3% dari 6,0%, dan mempertahankan prospek pertumbuhan untuk Filipina di 4,5%.


Untuk tahun 2022, ADB mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk sebagian besar ekonomi Asia Tenggara: 5,0% untuk Indonesia, 5,7% untuk Malaysia, 5,5% untuk Filipina, 4,1% untuk Singapura, dan 7,0% untuk Vietnam.


Namun ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk Thailand menjadi 4,9% untuk tahun depan dari 4,5%.
“Di atas upaya-upaya pencegahan dan vaksinasi, peremajaan kegiatan ekonomi secara bertahap dan strategis – misalnya, perdagangan, manufaktur, dan pariwisata – akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa pemulihan itu hijau, inklusif, dan tangguh,” kata Sawada.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *