Marketnews.id Bisnis di sektor konstruksi termasuk bisnis yang terpapar oleh pendemi Covid-19. Dapat bertahan apalagi mampu meraih laba, merupakan suatu prestasi tersendiri. PT Pratama Widya Tbk (PTPW) emiten konstruksi yang sudah berkiprah 40 tahun, memperlihatkan kinerja positif di saat masa masa pendemi saat ini. Bagaimana strategi emiten konstruksi ini agar tetap survive di tengah pendemi.
Perusahaan konstruksi PT Pratama WidyaTbk (PTPW) targetkan perolehan kontrak tahun 2021 tumbuh 5% atau menjadi Rp 387 miliar dibandingkan tahun 2020. Optimisme ini didukung oleh sejumlah proyek baik yang sedang dijalankan maupun didapatkan oleh perseroan.
Direktur Operasional Pratama Widya, Cyrilus Winatama mengatakan, memasuki semester II-2021, perseroan sudah banyak memperoleh proyek. Adapun proyek yang sedang berjalan saat ini sebanyak 16. “Kami yakin di tahun ini bisa melampaui pencapaian tahun 2020,” ujar dia dalam paparan publik, Selasa (23/6/2021).
Optimisme tersebut juga didukung oleh pandangan perseroan, di mana selama tiga tahun terakhir target kontrak perseroan sudah eksponensial. Hal ini merupakan suatu keadaan yang jarang di alami di bidang konstruksi.
Terkait dengan realisasi saat ini, kontrak yang diperoleh masih berjalan, namun manajemen tetap berusaha untuk mencapai target kontrak tersebut. “Sebenarnya kita sudah dalam proses penandatanganan untuk suatu pekerjaan tambah yang nilainya cukup besar dan kami belum bisa diumumkan sekarang,” ujar dia.
Untuk diketahui, emiten konstruksi bangunan ini sepanjang tahun 2020 memperoleh total kontrak sebanyak Rp 368 miliar. Perolehan ini jauh melampaui target pada tahun 2020 yakni sebesar Rp 220 miliar. Dengan demikian, total kontrak yang didapatkan naik 150%.
Untuk market share pada tahun 2020, perseroan mendapatkan kontrak baru proyek BUMN senilai Rp 314 miliar, dimana BUMN mengeluarkan kontrak baru sebesar Rp 7 triliun pada tahun lalu. Dengan demikian, market share untuk proyek BUMN secara persentase diperoleh 4,48%.
“Sementara di swasta, perseroan mendapatkan kontrak baru sebanyak Rp 53 miliar, dimana swasta mengeluarkan kontrak baru sebanyak Rp 23 triliun. Secara persentase kami memperoleh sebanyak 0,22% kontrak,” ujar Corporate Secretary Pratama Widya, Richard Antonio.
Direktur Utama Pratama Widya, Andreas Widhatama Kurniawan menambahkan, target kontrak di 2020 merupakan target revisi karena adanya pandemi Covid-19. Namun target tersebut bisa terlampaui karena banyak proyek yang didapatkan pada tahun lalu.
“Jadi pada tahun 2020, kami mengestimasikan proyek yang didapatkan perseroan bisa dimulai di 2021, ternyata proyek tersebut dimulai lebih cepat, sehingga masuk kepada pendapatan di tahun 2020,” ujar dia.
Sebagai informasi, proyek-proyek yang didapatkan perseroan pada tahun ini merupakan proyek vital nasional, sehingga perseroan terikat nondisclosure dan pihaknya belum bisa mengumumkannya.
Kepercayaan yang didapat perseroan baik oleh pemerintah maupun swasta lantaran perusahaan ini telah berkiprah dibisnis kontruksi sekitar 40 tahun. Selain memiliki pengalaman panjang, perseroan juga memiliki sumber daya manusia terampil dan memiliki peralatan sendiri sehingga kinerja perseroan lebih efisien.