Marketnews.id Angka indikator makro ekonomi Indonesia memang di nanti banyak pihak buat dasar mengambil kebijakan bisnis ke depan. Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini, banyak pihak optimistik Indonesia sudah berada dalam jalur pertumbuhan ekonomi yang positif dalam beberapa waktu mendatang.
Bedanya dengan negara lain yang sudah tumbuh positif, Indonesia masih mengalami kontraksi meskipun semakin berkurang jumlah kontraksi nya. Sementara negara tetangga, sudah mengalami pertumbuhan positif. Bahkan China kuartal pertama tahun ini tumbuh hingga 18 persen. Sementara Vietnam tumbuh 4,5 persen dan Singapura 2 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 menunjukan adanya pemulihan. Kurva pergerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan huruf V.
Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Januari-Maret 2021 tercatat -0,74%. Dia mengatakan, pemulihan ekonomi sebetulnya sudah terlihat sejak kuartal ke III 2020. Di mana ekonomi domestik berangsur mengalami perbaikan dari sebelumnya pada kuartal II 2020 sebesar -5,32%. Kemudian membaik lagi menjadi -3,49 persen di kuartal III-2020.
Terakhir kembali mengalami perbaikan pada kuartal IV 2020 yang tercatat -2,19%. “Dengan demikian, jika dilihat berdasarkan pergerakannya maka akan terlihat berbentuk V seperti pemulihan terjadi pada negara-negara di dunia,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5).
Lebih jauh Airlangga menambahkan, dilihat berdasarkan berbagai data, pemerintah meyakini pemulihan ekonomi nasional mulai terlihat. “Confirm kita pada posisi yang menuju positif dan ini adalah kurvanya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain,” jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan, jika dilihat pada harga konstan kuartal I 2021 memiliki PDB sebesar Rp2.703 triiun. Angka ini hampir setara atau mendekati posisi kuartal I 2020.
Kemudian kalau dilihat dari sisi demand berbagai indikator menunjukkan positif atau proyeksi yang membaik di tahun 2021. Mulai dari konsumsi rumah tangga, meskipun -2,23% namun angka ini lebih baik dari pada kuartal IV-2020.
“Demikian juga peran pemerintah juga tinggi dimana konsumsi pemerintah di kuartal satu ini terbukti daripada apa yang dilakukan pemerintah menghasilkan presentasi yang lebih baik yaitu 2,96%. Kemudian jika dilihat dari pembentukan modal tetap bruto kita juga melihat bahwa di Kuartal I terjadi perbaikan yaitu -0,23 persen,” tandas Airlangga.