Marketnews.id Satu lagi produsen pupuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke 15 tahun ini. PT Nusa Palapa Gemilang Tbk melepas 648.047.200 lembar saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari penjualan saham ini, perseroan meraih dana publik sebesar Rp 64,8 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk akuisis lahan di Sidoarjo yang akan digunakan untuk membangun pabrik.
Saat pertama kali diperdagangkan di pasar sekunder hari ini, harga saham PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) langsung menyentuh titik autorejection atas atau menguat 35 persen ke level Rp135 per saham. Penguatan tersebut terjadi saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di BEI hari ini, Rabu (14/4).
Harga saham NPGF yang ditawarkan senilai Rp100 per lembar langsung mengalami autorejection atas dengan volume transaksi sebanyak 14 lot. Sehingga, nilai transaksi di awal perdagangan hari ini tercatat senilai Rp189.000.
Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) selama 31 Maret-7 April 2021, NPGF menawarkan saham kepada publik sebanyak 648.047.200 lembar atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Maka, pada aksi korporasi ini perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan perdagangan pupuk tersebut mampu meraup dana masyarakat sebesar Rp64,8 miliar.
Saat pelaksanaan aksi korporasi ini, manajemen NPGF menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Saat penawaran umum, jumlah permintaan yang masuk mengalami oversubscribed sebanyak 3,97x dari total penawaran saham. NPGF merupakan emiten ke-15 yang mencatatkan saham di BEI pada tahun ini.
Rencananya, sebesar 82 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi lahan di Sidoarjo yang nantinya akan dibangun pabrik. Sedangkan, sebesar 17 persen untuk belanja modal (capex) dan sisanya untuk modal kerja, yaitu pembelian bahan baku produksi.