Marketnews.id Utang Luar Negeri RI sejak awal tahun hingga Februari terus meningkat menjadi USD422,6 miliar atau tumbuh empat persen. Pertumbuhan utang ini, untuk utang pemerintah tumbuh 4,6 persen dibanding pertumbuhan di bulan Januari sebesar 2,8 persen. Pertumbuhan utang di atas seiring dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dan telah berlajannya vaksinisasi.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada periode Februari 2021 sebesar USD422,6 miliar atau tumbuh 4 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut didorong oleh ULN Pemerintah dan ULN swasta.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menjelaskan, meski ULN naik namun tetap terkendali dan dikelola secara terukur dan berhati-hati. Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 4,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 2,8 persen (yoy). Posisi ULN Pemerintah pada Februari 2021 mencapai USD209,2 miliar.
Erwin menambahkan, pertumbuhan utang itu seiring dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dan juga vaksinasi. Dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan itu pemerintah memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber dari dalam negeri, sedangkan sumber dari luar negeri sebagai pelengkap.
“Di samping itu, Pemerintah juga lebih mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah-panjang, serta melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif untuk mengendalikan biaya dan risiko utang,” ungkap Erwin dalam keterangannya, Jumat (16/4).
Sementara itu ULN swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang. Pertumbuhan ULN swasta tercatat 3,4 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen (yoy).
Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan ( PBLK ) sebesar 5,9 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy), antara lain didorong oleh penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan.
“ULN lembaga keuangan terkontraksi 4,9 persen (yoy), lebih rendah dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen (yoy),” sambung dia.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/ air panas dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.
Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Februari 2021 sebesar USD210,5 miliar dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total ULN swasta.
“ULN Indonesia pada Februari 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 39,7 persen relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89 persen dari total ULN,” pungkasnya.