Marketnews.id Guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi lebih cepat, Pemerintah lewat Kementrian Keuangan telah menggelontorkan belanja negara sebesar Rp 523 triliun dimana diantaranya sebesar Rp 350 triliun merupakan belanja Pemerintah pusat atau mengalami peningkatan 26 persen dibanding tahun lalu.
Total belanja negara hingga akhir Maret 2021 tercatat mencapai Rp523 triliun, melonjak 15,6% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
“Dari total belanja negara tersebut, separuh lebih merupakan belanja pemerintah pusat yaitu mencapai Rp 350 triliun atau naik 26% (yoy),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Kamis (22/4).
Lebih jauh Sri Mulyani mengungkapkan, untuk belanja modal, barang, dan sosial semuanya mengalami juga lonjakan masing-masing 186,2%, 81,6%, dan 16,5% secara year on year hingga akhir Maret 2021.
” APBN bekerja luar biasa keras melalui sisi belanja yang langsung masuk mempengaruhi perekonomian kita, manfaatnya dirasakan masyarakat, dan langsung mendukung kegiatan produktif investasi,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu pembiayaan investasi juga mencatatkan pertumbuhan 85,4% secara YoY. Pencairan investasi dilakukan melalui LMAN . “Tujuannya untuk mendukung proyek strategis nasional,” jelas Sri Mulyani.
Terkait realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2021, hingga 16 April lalu telah mencapai Rp134,1 triliun. Jumlah ini mencapai 19,2% dari pagu anggaran.
” APBN telah bekerja keras melalui Belanja Negara untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi,” tutup Sri Mulyani.