Marketnews.is PT Bukit Asam Tbk sepanjang tahun lalu masih mampu menghasilkan laba bersih meskipun mengalami penurunan hampir 50 persen. Penurunan laba ini, diantaranya disebabkan menurunnya pendapatan perseron hingga Rp 4 triliun dibanding pendapatan tahun sebelumnyanya.
Sepanjang 2020, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mengalami penurunan jumlah laba bersih menjadi Rp2,39 triliun, padahal setahun sebelumnya perseroan mampu meraup laba bersih mencapai Rp4,06 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PTBA yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (12/3), pendapatan perseroan pada tahun lalu tercatat senilai Rp17,33 triliun atau mengalami penurunan dibanding jumlah pendapatan bersih di 2019 yang sebesar Rp21,79 triliun.
Namun, pada tahun lalu PTBA mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp12,76 triliun dari Rp14,18 triliun di 2019. Dengan demikian, laba bruto perseroan di 2020 tercatat senilai Rp4,57 triliun atau lebih rendah dibanding perolehan pada setahun sebelumnya yamg mencapai Rp7,61 triliun.
Pada 2020, jumlah beban umum dan administrasi PTBA sebesar Rp1,44 triliun dan beban penjualan tercatat Rp692,32 miliar. Adapun nilai pendapatan lainnya yang dicatatkan perseroan sebesar Rp86,4 miliar, sehingga laba usaha PTBA di sepanjang 2020 hanya senilai Rp2,52 triliun atau lebih rendah dibanding 2019 yang mencapai Rp5,01 triliun.
Per 31 Desember 2020, nilai ekuitas PTBA mengalami penurunan menjadi Rp16,94 triliun dari Rp18,42 triliun pada 31 Desember 2019. Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan per akhir 2020 tercatat sebesar Rp7,12 triliun atau lebih rendah dibanding posisi per akhir 2019 yang mencapai Rp7,68 triliun.